PATI-cakranusantara.net| Pertemuan pentolan Patriot Garuda Nusantara (PGN) Pati raya dan Ketua PGN Pati dengan Bupati Pati Haryanto guna Klarifikasi terkait rumor yang beredar.
Dalam Pertemuan itu turut hadir Kapolres (Kepala Kepolisian Resort) Pati AKBP Christian Tobing, Dandim (Komandan Kodim) 0718/Pati Letkol CZi Adi Ilham Zamani, bersama Kasatpol PP (Kepala Polisi Pamong Praja) Kabupaten Pati Sugiyono, bertempat Ruang Joyokusumo, Sekda (Sekretariat Daerah) Kabupaten Pati. Sabtu (29/01/2022).
Kedatangan pentolan PGN ini tak lain sebagai bentuk mendukung apa yang akan dilakukan Pemkab Pati dalam melaksanakan pembongkaran bangunan bekas tempat praktek Prostitusi di Lorok Indah (LI) turut Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Selain itu, PGN juga memberikan klarifikasi kepada Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Pati atas rumor miring yang beredar di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, beredar kabar pembongkaran bangunan bekas tempat prostitusi di LI akan mendapatkan becking dari Ormas PGN Pati. Hal ini disinggung saat pertemuan Pemkab Pati dengan pimpinan PGN Pati.
Menanggapi hal ini, Senopati Makoda PGN Pati Slamet Widodo yang akrab disapa Om Bob mengungkapkan, sesuai AD/ART Ormas PGN berdiri dan dibentuk untuk Bela negara, guna menangkal radikal. Para anggota PGN boleh dari komponen mana saja tidak membedakan Agama, Suku, Ras dan golongan. Ini sebagai bentuk membantu pemerintah memberikan edukasi ke masyarakat.
“Kami tegaskan, menyangkut urusan pembongkaran LI dan sebagainya PGN tidak ada urusan tentang ini. Bahkan, PGN Mahkoda Pati tidak akan pernah jadi beking tempat-tempat karaoke maupun LI. Ini tegas dan sudah dijelaskan Abah Nuril Arifin beberapa waktu lalu di Semarang,” tegas Om Bob.
Diakui, soal kepemilikan tempat di LI, memang ada dari anggota PGN. Namun, hal itu tidak membuat pihaknya harus bersusah payah menjadi bumper dan akhirnya menjadi sandungan soal pembongkaran. PGN tidak boleh main-main soal ini, apalagi jadi beking tempat karaoke apalagi tempat praktek prostitusi lainnya.
“Kalau ada itu adalah oknum. Silahkan saja, tetapi PGN tidak menghendaki itu. Kalaupun ada orang pakai kaos PGN, dan mengaku anggota, ya silahkan ditanya saja legalitasnya punya KTA atau tidak. Ini harus menjadi catatan semua pihak,”tegas Om Bob.
Om Bob juga menampik kabar tak sedap, bahwa ada pimpinan PGN Pati menerima sejumlah uang dari Bupati Haryanto. Ia tegaskan dihadapan Bupati dan mengatakan kabar itu bohong dan tidak berdasar penuh hoax.
“Ini jelas fitnah keji, kami tidak ada menerima uang Rp 100 juta dari pak Bupati. Tidak benar itu, mohon dicatat penyataan saya,” tegasnya lagi.
Sementara itu Bupati Pati Haryanto mengungkapkan rasa terimakasihnya dengan sikap PGN Pati. Dimana telah mendukung Pemerintah yang akan membongkar bangunan LI. Ini yang diharapkan.
“Saya terimaksih kepada pak Widodo, pak Sipriyanto, dan pak Gunawan yang telah memberikan dukungan terhadap kebijakan Pemkab Pati soal pembongkaran LI. Harapan kita kedepan bisa lakukan komunikasi yang baik, dan sebaliknya pemkab akan selalu mendukung kegiatan positif PGN termasuk akan membantu yayasan Soko Tunggal,”tandasnya.
(Mds-Red)
Komentar