Pati – Cakranusantara.net | Asosiasi Nelayan Juwana melakukan pertemuan dipaguyuban JTB Mina Santosa Juwana. Dalam pertemuan itu membahas serta sepakat untuk mengawal proses hukum pembakaran kapal yang terjadi di perairan Pulau Datu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu, 21 Juni 2023 yang lalu.
Ketua Barisan Muda Nelayan (BMN) Juwana Mukit mengatakan, pembakaran dua kapal JTB di wilayah tersebut, saat ini sudah dilaporkan ke Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Bareskrim Mabes Polri dan Komisi III DPR RI.
“Kita akan terus kawal, namun saat ini kita akan fokus untuk memulangkan semua ABK yang masih ada disana, agar bisa pulang pada 1 Juli 2023, karena saat itu bertepatan ada kapal penumpang,” ungkapnya, Kamis (29/6/2023).
Menurutnya, paguyuban juga tidak akan tinggal diam, sebab permasalahan pembakaran kapal itu juga akan disampaikan ke Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gubernur, dan Bupati agar bisa mendapat perhatian.
“Kami akan berkirim surat secara resmi ke KKP, Gubernur, dan Bupati, dan kami akan minta dukungan soal peristiwa pembakaran kapal dipontianak itu,” katanya.
Baca Juga : Amal Desak APH, Usut Tuntas Pembakaran Kapal Nelayan di Pulau Datu Kalbar
Baca Juga : Ketua Paguyuban Mina Santosa Juwana Sesalkan Adanya Pembakaran Kapal Nelayan di Pulau Datu Mempawah
Baca Juga : Nelayan Juwana Kesal Siap Perang di Laut, Dua Kapal di Bakar di Pulau Datu Kalbar
Baca Juga : Joni Kurnianto Kecam Pembakaran Kapal Nelayan di Pulau Datu Kalbar
Langkah ini diambil, agar peristiwa pembakaran kapal itu bisa menjadi perhatian pemerintah, karena aksi pembakaran kapal yang terjadi itu murni tindakan kriminal.
“Saya berharap mereka bisa ikut mendorong kepolisian untuk segera mengusut tuntas, karena peristiwa pembakaran kapal yang terjadi ini adalah tindakan kriminal, jadi pelaku harus ditangkap,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Anggota nelayan JTB juga sepakat, jika permasalahan pembakaran kapal itu tidak bisa dituntaskan, para nelayan bakal menilai hukum di Indonesia lemah syahwat bahkan nyaris tidak ada. Lantaran, aksi pembakaran kapal sudah terjadi berulang kali, akan tetapi tidak pernah ada penyelesaian sama sekali.
“Jadi jangan salahkan jika anggota JTB yang mencari nafkah ditengah laut, masih diintimidasi atau ditangkap, maka kita sepakat akan melawan dengan mengerahkan semua kapal JTB, dan pastinya akan diselesaikan dengan cara kami sendiri,” ancamnya.
(Rmn)
Komentar