Cakranusantara.net, Pati || Salah satu orator demo dan juga sebagai tim kuasa hukum dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) diduga diculik dan dianiaya oleh segerombolan preman di dalam kantor Kabupaten Pati. Merasa dijebak dan langsung dianiaya oleh sekira 15 preman di dalam ruangan, kejadian terjadi usai pendemo dipukul mundur dan dirinya berjalan menuju gedung DPRD Pati.
Kristoni Dhuha yang akrab disapa Toni pada awalnya ingin menyelamatkan teman-temannya yang ditangkap oleh Polisi tahu-tahu disekap dari belakang dan langsung dipukuli hingga jatuh tersungkur dan diinjak-injak, untungnya masih diselamatkan oleh anggota TNI yang kebetulan melihatnya.
Pendemo yang menuntut Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya menyisakan luka tersendiri bagi para militan demo. Demo ini adalah puncak kekecewaan kinerja Bupati, dan diinisiasi oleh para pendukungnya sendiri karena telah merasa kecewa atas kebijakan selama Enam bulan menjabat dianggap arogan, diantaranya memecat ratusan pegawai dan banyak kebijakan yang tidak pro rakyat.
Lembaga Study dan Bantuan Hukum (LSBH) Teratai meski tanpa bayaran memberikan dampingan kuasa hukum secara gratis demi kelancaran masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.
Salah satu anggota LSBH Teratai pun menjadi korban keganasan preman yang diduga disewa oleh Bupati Sudewo, kini harus dirawat di rumah sakit dengan luka di sekujur tubuhnya. Kepada media ini menuturkan bahwa dirinya dijebak.
“Saya itu dijebak, jadi awalnya saya dipanggil Mas Fajar bahwa ada teman yang ditahan di Pendopo, akhirnya saya bergegas ke kantor Bupati/Pendopo dan setelah sampai di satu ruangan saya tahu-tahu di bekap atau dipiting dari belakang langsung dihajar oleh sekira 15 orang yang di sekitar situ juga ada banyak polisi, walaupun sampai jatuh terkapar, masih diinjak-injak, ” urai Tony.
“Untungnya ada anggota TNI yang menyelamatkan saya dan saya ditarik ke ruangan yang lain, sehingga pada akhirnya saya dijemput teman-teman dan dibawa ke rumah sakit, andaikan tidak diselamatkan oleh pak tentara tadi ya mungkin saya sudah mati,” gumannya.
Sementara itu, Korlap Demo Teguh Istiyanto mengatakan, jika hingga saat ini ada 5 orang yang ditahan di kantor bupati Pati.
“Masih ada 5 teman yang ditahan di pendopo, dan akan kita upayakan dengan kuasa hukum, ” ungkap Teguh, Rabu (13/8/2025). Rohman
Komentar