oleh

Bikin Mlongo, Kades Wonorejo Belum Tau Tentang SDGs

Pati – Cakranusantara.net | Ada apa dengan Kepala Desa (Kades) Wonorejo Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati? Dalam perspektif aparat Pemerintah Desa (Pemdes), kosa kata Indeks Desa Membangun (IDM) apalagi SDGs (Suistainable Development Goals) masih melangit dan agak begitu susah dipahami-bahasanya, tetapi belakangan ini Kementerian Desa (Kemendes) dan Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia (PDTT-RI) meminta kepada Desa untuk melaksanakan pemutakhiran data dimaksud, Rabu (08/09/2021).

Sebelum memasuki tahap implementasi kebijakan capaian SDGs, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memahami secara menyeluruh tentang apa itu SDGs. Hal ini dikarenakan tidak sedikit Kades dan/ atau orang umum/ awam yang belum mengerti akan apa SDGs atau bahkan ada juga sebagian orang yang masih berfikir tentang SDGs.

Berdasarkan pantauan tim media, Kades Wonorejo, Suyikno saat ditanya awak media mengenai SDGs pada Senin 31/8 “saat Audensi di Balaidesa” justru malah kebingungan dan menanyakan kepada salah satu perangkatnya.

Doni salah satu jurnalis ketika menanyakan soal program SDGs nampak kades wonorejo kebingungan dan tidak tau soal program itu dan melempar pertanyaan ke sekertaris desa (Sekdes) atau carik apa itu SDGs?…

Sontak membuat kaget dan mlongo yang berada dalam ruangan, Ada apa dengan Kades Wonorejo yang seakan-akan banyak masalah?.

Hal ini sangat di sayangkan sejumlah pihak termasuk perwakilan dari Kecamatan Tlogowungu yang program tersebut sudah di sosialisasikan di setiap kelurahan se kecamatan Tlogowungu disinyalir kades Suyikno terkesan menyepelekan hal tersebut sehingga ketika di tanya nampak bingung dan gugup,bahkan sampai mengatakan saya pusing.

Sedangkan Program seperti dana desa yang di alihkan ke masyarakat terkait kasus covid-19 juga patut di pertanyakan sebab ketika awak media menanyakan soal SDGs saja tidak tau apalagi data warga yang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Bagaimana bisa tau? apalagi jawaban Kades berubah-ubah dan akan di musdeskan padahal program itu sudah berakhir pada bulan Agustus lalu, itu artinya desa wonorejo disinyalir belum melaksanakan program SDGs sampai batas Akhir Agustus lalu.

SDGs adalah upaya terpadu untuk mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan.

Dalam bahasa kerennya Sustainable Development Goals disingkat SDGs. SDGs Desa merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021.

Seharusnya pahamlah, wong sudah menjabat dua kali ini, kalau enggak tahu lantas bagaimana untuk pembangunan berkelanjutan di desa Wonorejo.

“Saya sebagai masyarakat punya hak untuk ikut mengawasi dan mengkritisi supaya desa Wonorejo terbuka pada masyarakat mengenai penggunaan anggaran,”terang Widodo.

“Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030”.

(SF/Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan