Sintang – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang melaksanakan Ibadat Sabda di Langkau Kita Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang Kalimantan Barat, Sabtu (19/9/2021).
Ibadat Sabda yang dipimpin oleh RD Samuel tersebut berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri oleh Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Tampak mengikuti Ibadat Sabda tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.Yosepha Hasnah, M. Si, Anggota DPRD Sintang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan staf di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Usai pelaksanaan Ibadat Sabda tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menjelaskan bahwa Wakil Bupati Sintang Sudiyanto wafat karena kanker hati.
Dijelaskannya bahwa, Beliau memang pernah kena covid-19. Tetapi sudah sembuh. Kemudian berobat gangguan liver ke Pontianak. Almarhum pernah mengutarakan mau chek up ke Jakarta.
“Saya tidak tahu beliau sudah pernah gangguan liver. Lalu beliau berangkat ke Jakarta pada Rabu 8, September, 2021,”terang Yosepha melalui Press Release tertulis kepada media ini.
Lalu 14, September, 2021 dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mau ambil tindakan medis, tetapi karena kekurangan darah, belum jadi.
“Kemudian mendapatkan transfusi darah dua kali, mau diambil tindakan medis lagi, tetapi tidak jadi lagi karena ada pembekuan darah” terang Yosepha.
Lanjut Yosepha menerangkan, Beliau diberikan obat untuk mengurangi pembekuan darah, mau ambil tindakan medis lagi, pada Kamis, 16, September, 2021, namun beliau mengalami panas tinggi sehingga batal dilakukan tindakan medis.
“Lalu Jumat, 17, September, 2021 mau diambil tindakan lagi, tetapi beliau mengalami sesak napas. Batal lagi, malah masuk ruang ICU,”terangnya.
Sabtu pagi 18, September, 2021, masih sesak napas, sekitar jam 10.00 Dirinya mendapatkan laporan kondisi Wabup kritis dan sekitar pukul 10.58 WIB Yosepha mendapatkan laporan bahwa Wabup sudah meninggal dunia.
Yosepha mengatakan dirinya sudah berupaya keras agar kepulangan jenazah dari Pontianak menggunakan pesawat udara, saya sudah hubungi Kepala Bandara Tebelian, ternyata sejak pandemi, pesawat ke Sintang tidak ada yang beroperasi”Saya coba mau sewa helikopter Polda juga tidak bisa,”paparnya.
Pemkab Sintang sebenarnya sudah menyiapkan Katedral Sintang untuk tempat pelaksanaan misa requiem namun keluarga almarhum minta di Gereja Katolik Maria Ratu Semesta Alam karena almarhum pernah dua periode sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki di sana.
“Pemkab Sintang mengikuti saja seluruh permintaan keluarga almarhum. Masyarakat harus tahu, Pemkab Sintang menyiapkan dan menginginkan jenazah almarhum diberangkatkan dan diinapkan di rumah dinas,”elasnya.
Tetapi pihak Pemkab tidak sanggup untuk tidak memenuhi keinginan keluarga agar jenazah diberangkatkan dari rumah pribadi,”Akhirnya kami mengikuti keinginan keluarga,”imbuhnya.
Pihaknya berharap masyarakat tidak bertanya mengapa jenazah Wakil Bupati Sintang tidak disemayamkan di rumah dinas.
“Bukan kita tidak tega ya, tetapi kita tidak tega dengan istri beliau yang sudah meminta di rumah pribadi.Karena ini permintaan terakhir ibu,”bebernya.
Pemakaman juga atas permintaan keluarga, agar dimakamkan di Pemakaman Katolik Teluk Menyurai.
“Ada tiga permintaan istri almarhum, yakni tidak dibawa ke rumah dinas, misa requiem di Gereja Katolik Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian, dan dimakamkan di Teluk Menyurai”papar Yosepha lagi.
Yosepha Hasnah juga menjelaskan roundown tentatif proses kepulangan jenazah almarhum Wakil Bupati Sintang. Pada Minggu, 19 September 2021, Jenazah almarhum Wakil Bupati Sintang akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB. Tiba di Bandara Supadio sekitar pukul 08.00 WIB.
Jenazah akan disemayamkan sekitar satu jam di Bandara Supadio.Untuk memberikan kesempatan kepada keluarga yang di Pontianak melayat. Sekitar pukul 09.00 WIB akan langsung diberangkatkan menggunakan jalur darat menuju Kabupaten Sintang.
Tiba di Kabupaten Sintang sekitar pukul 15.00 WIB, sesuai permintaan keluarga almarhum, jenazah akan langsung dibawa ke rumah duka kediaman pribadi di Mungguk Serantung Gang Efata.
Senin, 20, September, 2021 Misa Requiem di Gereja Katolik Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah Misa Requiem langsung dibawa melewati Langkau Kita Rumah Jabatan Wakil Bupati Sintang, lalu bergerak ke Halaman Kantor Bupati Sintang untuk Penghormatan Terakhir dan Penyerahan jenazah. “Pukul 13.00 WIB diberangkatkan menuju Pemakaman Katolik Teluk Menyurai,”pungkasnya.
(Fyan/Red)
Komentar