PATI – DPRD (dewan perwakilan rakyat daerah) Pati bersama Pemda (Pemerintah Daerah) Pati Menindak lanjuti terkait bansos (bantuan sosial) yang belum tersalurkan dalam beberapa bulan lalu (Januari hingga Agustus), Selasa (28/09/2021).
Teknis penyaluran bansos berupa BPNT (bantuan pangan non tunai) dan PKH (program keluarga harapan) kabupaten pati, seluruh TKSK di kabupaten pati bersama BRI (bank rakyat indonesia) cabang pati pada 02/09/2021 dalam rangka Rekonsiliasi penyaluran bansos sembako/ BPNT dan bantuan PKH disampaikan hal-hal sebagai berikut;
- pada periode bulan januari-Agustus terdapat 15.262 KPM (keluarga penerima manfaat BPNT dari 142.983 jumlah KPM secara keseluruhan di kabupaten Patiyang tidak melakukan transaksi dengan nilai Rp. 10.635.600.000,00.-(sepuluh milyar enam ratus tiga puluh lima juta enam ratus ribu rupiah);
- selanjutnya jugaterdapat 702 KPM PKH yang juga belum melakukan transaksi pada periode january-agugtus 2021;
- dikarenakan BRI selaku bank penyalur terlambat mendistribusikanKKS kepada KPM BPNT maupun PKH menyebabkan KPM tersebut tidak bisa melakukan transaksi walaupun saldonya sudah terisi sampai dengan batas waktu pemanfaatan dana program sembako yang telah ditentukan yaitu 90 (sembilan puluh hari), berdasarkan dirjend (direktur jendral) penanganan fakir miskin wilayah II tertanggal 13 juli 2021;
- sehubungan dengan hal tersebut bersama ini diperintahkan kepada pimpinan BRI Cabang Pati untuk selalu koordinasi dengan pihak terkait dan melaporkan realisasi pembelanjaan KPM BPNT dan PKH yang belum menerima dan selanjutnya menyalurkan mencairkan bantuannya sebagaimana data terlampir.
Sementara itu Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Pati melalui Ketua II komisi D,H Joni Kurnianto, ST, MMT., saat dikonfirmasi di kantor DPC (dewan pimpinan cabang) partai Demokrat menyampaikan, pada pemanggilan awal ka (kepala) BRI tidak mau datang dengan alasan lagi ada acara,”tuturnya.
Kemudian Pak Bupati bersama pak ketua melakukan pemanggilan lagi, kemudian ka BRI menyampaikan jika pihaknya sudah menyalurkan dan hanya tinggal 10% (sepuluh persen) yang belum tersalurkan (seakan-akan menganggap remeh cuma 10% yang belum tersalurkan),kemudian saya kejar,jangankan 10%, 1% (satu persen) pun tetep akan saya kejar karna itu hak masyarakat yang kurang mampu,apalagi disaat atau era yang serba susah saat ini/ saat Pandemi,”ungkapnya.
Sedangkan kita anggota DPRD sendiri juga di Refokushing/ di pangkas anggarannya sehingga kita tidak bisa pergi kemana-mana malah kamu semaumu dalam mencairkan hak warga masyarakat yang membutuhkan,”imbuhnya.
pihak kami juga meminta untuk selalu koordinasi bulanan/ setiap bulannya bertemu untuk laporan dan menyelesaikan sesuai waktunya,sudah sejauh mana dalam penyaluran yang sudah terlambat ini, karna laporan data yang masuk antara Dinsos (dinas sosial) dan BRI tidak singkron (jumlahnya beda), tidak menutup kemungkinan saat ini juga ada permainan dari pihak BRI kepala cabang Pati sehingga ada keterlambatan dalam penyaluran BPNT dan juga PKH,”pungkasnya.
ditambahkan salah seorang yang ada dalam ruangan,karna uang sebesar itu jika di Depositokan bunganya kan lumayan,”canda salah seorang yang ada dalam ruangan tadi siang ±11:45 WIB.
Bersambung (edit)
(AR tim)
Komentar