oleh

Kementrian Kominfo RI Zidak ke Pelabuhan Juana, Ini Alasannya

PATI-cakranusantara.net| Kementerian Kominfo Republik Indonesia (RI) terjun langsung (Zidak) ke Pelabuhan Juana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dalam rangka menggali informasi Radio HF (High Frequency) yang dirasa mengganggu Radio Penerbangan.


Pasalnya, pihaknya mendapatkan aduan dari masyarakat akan adanya gangguan Radio Penerbangan, yang indikasinya terganggu dari Radio masyarakat Nelayan.


Data yang dihimpun media ini, Dwi Handoko dari Kementerian Kominfo kepada awak media saat di wawancarai mengatakan, karena adanya aduan dari masyarakat, maka  dari itu kami menggali informasi kepada masyarakat Nelayan, mereka menggunakan Radio apa?, nanti di carikan solusi agar tidak mengganggu radio penerbangan.”katanya.


Gangguan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Adapun alasan baru di tindak lanjuti karena baru mendeteksi bahwa, ternyata masalahnya dari Radio para nelayan, dan kita juga sudah menjalin kerja sama dengan teman-teman KKP.”ucapnya.


Sebenarnya, ini memang tidak mudah untuk menyelesaikannya, kalau kita mau gampang untuk penyelesaiannya kita tinggal tangkapin saja semua nelayan, tapi kita coba cari solusi agar nelayan bisa melaut dengan komunikasi yang ada tapi tidak mengganggu,”tambahnya.

Radio ini sifat pemakaiannya di acehpun bisa terdengar di merauke, Radio ini namanya Radio HF (High Frequency) jadi jauh jaraknya dan tidak mengenal batas, ini sifatnya hanya sampling saja, karena Juwana merupakan salah satu pelabuhan yang besar.


“Tidak hanya Pelabuhan Juwana saja yang kita jadikan sampling, tapi ada juga dari Pelabuhan Indramayu, Sulawesi Selatan, Kendal, Cilacap dan termasuk pelabuhan yang besar-besar itu kita jadikan sampling,”tambahnya lagi.


Adapun Dampak untuk Radio penerbangan terkait masalah frekuensi radio dari para nelayan, Komunikasi Pilot menjadi terganggu.

“Misalnya, Pilot sedang komunikasi mau merubah ketinggian, oke di izinkan, akan tetapi ditengah komunikasi ada suara musik Dangdut dari Radio Nelayan yang terdengar, dan pasti Komukasi Pilot menjadi terganggu, apalagi di udara itu bagai antara hidup dan mati,”pungkasnya.


(Ts-red)

Komentar

Tinggalkan Balasan