PATI-cakranusantara.net| Korban tenggelam anak Fran Julius hutapea (18) dari sekolah menengah kejuruan (SMK) 1 mundu cirebon yang mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) yang di kabarkan hilang dengan menggunakan Kapal dari PT.PUTRA LEO GROUP Juana dengan no.kapal GT 116 No.32 Fr /2017.Ga lo.2124 L Fr.
Data yang di himpun media ini, pada oleh TKP yang di dampingi kuasa hukum Lamhok Hariyanto Silalahi. S.H kantor hukum Ghani Djenmat & Partner dan orang tua korban Renando Hutapea (Ayah), Sherevina (Ibu) Hutapea mendatangi Polairud Juana guna olah TKP mendalami kejadian tersebut.
Dalam olah TKP yang di lakukan tim Inavis Polres pati, Polairud Juana dan Syahbandar Juana beserta keluarga korban dan Kuasa Hukum yang di lakukan di Kapal yang di gunakan PKL (Praktek Kerja Lapangan), penyidikan di lakukan dari mulai jam 09.00-11.00, awak media yang mengikuti olah TKP sempat di larang mengambil gambar olah TKP dari Polairud Juana.
Wawancara dengan pihak orang tua korban di wakili kuasa hukumnya menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut dari PKL Sekolah SMK 01 Mundu Cirebon dan di ikuti 10 Siswa di antaranya Julius berangkat perairan flores 25 Juli 2021, dan mendapat kabar dari pihak Sekolah datang ke rumah, perusahan kapal, Polairud menyampaikan korban meninggal terpeleset pada sabtu 5 Maret 2022 keluarga kemudian menghubungi Basarnas dan pihak terkait belum ada pelaporan kejadian sehingga belum di tindak lanjuti, baru adanya Pelaporan dari pihak keluarga korban pihak terkait mulai melakukan pencarian pada senin 7 maret 2022 dan hasilnya belum di temukan.
“Pihak keluarga berharap korban Julius bisa di temukan dan dapat di kebumikan secara secara manusiawi sesuai adat istiadat dari keluarga kami dan mempercayakan sepenuhnya proses pada penyidikan,”tambahnya.
Dalam musibah yang menimpa Julius pihak Polairud hanya bisa menjelaskan proses ini masih dalam penyidikan dan belum bisa memastikan kejadian tersebut murni kecelakaan atau karena kelalaian dan masih dalam proses pencarian, karena pihak Polairud sendiri setiap ada kegiatan PKL pasti sebelum berlayar memberi pengarahan pada Siswa sesuai SOP (Standar Operasional Procedure) berlayar.
“Dari naik tangga kapal, posisi di atas kapal atau selama beraktifitas di kapal, karena Polairud Juana sendiri sebagai tujuan siswa yang PKL berasal dari sekolah seluruh Indonesia dan berharap membuahkan hasil dari pencarian korban segera di temukan,”harapnya.
Hingga Berita ini di terbitkan awak media belum memperoleh kepastian akan hasil dari olah TKP tim Inafis.
(Ar-Mi-tim)
Komentar