PATI-cakranusantara.net| Hadiri penilaian Desa wisata di Mojoagung Kecamatan Trangkil, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) yakini ke depan Mojoagung tak kalah dengan wisata Ponggok.
Hal itu dikatakan Safin pada saat memberikan sambutan di hadapan dewan penilai desa wisata dan para tamu undangan di Aula Universitas Safin Pati (USP), Senin (28/3).
Menurut Wabup, setiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda. “Tentunya itu tidak dapat disamaratakan. Sehingga pengembangan potensi yang baik dan maksimal akan menjadikan sebuah daerah ataupun desa, memiliki dampak yang positif bagi masyarakat”, tuturnya.
Safin juga mengapresiasi seni budaya Gong Cik di Mojoagung yang sampai saat ini masih dilestarikan.
“Jadi ke depan jika dapat berjalan sesuai harapan, saya yakin seyakin-yakinnya Mojoagung tidak kalah dengan Ponggok. Karena itu kita perlu ciptakan sebuah iklim yang sehat, sehingga harapan tersebut bisa berjalan dengan baik”, imbuh Safin.
Selain itu, Wabup menyebut, dari 13 calon desa wisata yang telah terdaftar dan masuk dalam penilaian, Desa Mojoagung menjadi salah satu desa yang menggabungkan antara desa wisata religi dan olahraga.
“Sehingga ini bisa jadi nilai plus sekaligus bisa untuk promosi ke daerah lain”, lanjutnya.
Selain Wabup, kegiatan itu juga dihadiri oleh Kadisporapar Pati, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Pati, Muspika Trangkil, dan Kepala Desa Mojoagung beserta perangkat dan tamu undangan.
Dalam penilaian tersebut, turut dihadirkan pula makanan-makanan khas Mojoagung, batik tulis khas Mojoagung, kerajinan tangan serta berbagai potensi yang dipaparkan oleh kepala desa Mojoagung Susilo Budi Hariyanto.
Terkait pembangunan lapangan sepakbola dan sport center yang masuk dalam gabungan desa wisata, Safin menegaskan bahwa ini merupakan satu-satunya desa dan kota di Indonesia yang memiliki lapangan terbanyak dalam satu komplek.
“Saya membuat lapangan ini sebenarnya bukan atas dasar inisiatif sendiri, namun sebenarnya merujuk Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019, tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, khususnya di desa-desa. Sebenarnya ini musti didukung baik dari mulai pemerintah desa, sampai dengan pemerintahan pusat. Bisa dicek itu” tandasnya.
Safin menyebut, ini merupakan ide besar dari Presiden yang tentunya belum semua wilayah atau daerah telah melakukannya. Tetapi di Mojoagung sudah dilaksanakan.
“Dan tentunya, ini bukan hanya untuk Mojoagung, tetapi juga untuk Pati. Kita kuatkan Pati sebagai kota kecil yang punya lapangan yang tidak dimiliki daerah lain. Ada 7 lapangan berjajar. Di seluruh Indonesia tidak ada yang berjajar 3, di Senayan pun hanya 3 atau 4 lapangan saja. Tapi di Mojoagung itu ada 7 lapangan yang berjajar, yang notabene bisa dipakai oleh anak-anak juga”, terangnya.
Melalui socialpreneur yang terus dilakukan, Safin pun memberikan kesempatan untuk anak-anak di Desa Mojoagung dan Desa Ketanen, agar bisa belajar sepakbola secara gratis.
(Hms-Red)
Komentar