Pati – Cakanusantara.net | Dalam rangka penguatan penerapan Kurikulum Merdeka, MTsN 1 Pati menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan menghadirkan narasumber handal dari Widyaiswara BDK Semarang, diikuti seluruh Guru mulai Sabtu dan Minggu (4-5/2).
“Pelaksanaan Bimtek ini bertujuan sebagai penguatan pengimplementasian Kurikulum Merdeka di MTsN 1 Pati. Alhamdulillah, di hari pertama ini seluruh guru sangat antusias dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk saling sharing,” terang Ali Musyafak, Kepala MTsN 1 Pati, Minggu (5/2/2023).
Seperti diketahui, MTsN 1 Pati merupakan salah satu madrasah yang ditunjuk sebagai pilot project IKM tahun 2022 sesuai SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
“Harapan kami, setelah kegiatan bimtek yang berlangsung dua hari ini, Bapak Ibu Guru langsung mempraktikkan ilmu yang disampaikan oleh Bu Amiroh,” ujar Syafak.
Di samping IKM, Syafak juga berharap agar program madrasah digital ini dapat berjalan dengan baik sehingga mampu memberikan pelayanan optimal baik kepada siswa, wali murid, maupun masyarakat luas.
Sementara itu, Amiroh Ambarwati, narasumber memaparkan materi IKM secara gamblang dan jelas. Ia juga meminta, agar kurikulum merdeka ini bisa dipahami, tidak hanya sekedar transformasi dokumen administrasi saja.
“Akan tetapi, dalam hal implementasi pelaksanaan pembelajaran yang lebih penting adalah layanan diferensiasi. Dimana dalam layanan tersebut, guru mampu memahami setiap siswa yang memiliki kemampuan, karakter, bakat, minat, bahkan cara belajar yang berbeda,” paparnya.
Itulah hal mendasar yang perlu disiapkan sejak awal. Mari bersama-sama kita bangun komitmen, kita buka diri untuk melihat dan menerima perubahan Kurikulum Merdeka di implementasi bagian pelaksanaan pembelajaran.
“Kuncinya adalah siap melakukan dan memberi layanan diferensiasi pembelajaran. Mengiringi Kurikulum ini ada satu kunci lagi yaitu kolaborasi, tidak akan bisa bekerja sendiri-sendiri,” imbuh Amiroh.
Lebih lanjut, Amiroh menjelaskan, dalam hal pengembangan tujuan pembelajaran, guru harus mengindahkan beberapa prinsip yang menjadi pijakan rancangan pembelajaran.
“Prinsip pembelajaran yang paling mendasar mewarnai ciri khas kemadrasahan adalah berorientasi pada nilai ibadah dan masa depan,” jelasnya.
Ia merasa, ini sudah tumbuh dan dikembangkan di MTsN 1 Pati. Jadi, nuansa ukhrowi, dimensi dan nilai-nilai ibadah mohon bapak ibu munculkan di dalam rumusan tujuan pembelajaran.
“Dalam mengimplementasikannya, guru diberikan keleluasaan untuk mencari cara mengajar yang paling mudah. Apapun caranya, ‘njenengan gampang siswanya gampang‘, yang penting tujuan tercapai. Kata kuncinya disitu,” ungkap Amiroh.
Endah Susilowati, peserta Bimtek menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh guru, guna menunjang suksesnya Implementasi Kurikulum di Madrasah.
“Bersyukur sekali, dengan adanya bimtek ini, Alhamdulillah mendapatkan pencerahan, semoga bimtek besok juga lancar. Sehingga lebih menambah pengetahuan, dan wawasan kami terkait IKM,” tutup Endah.
(Ts)
Komentar