Pati – Cakranusantara.net | Setelah beredar kabar kasus dugaan pengucilan disertai intimidasi terhadap sejumlah warga desa Karangwotan, Kecamatan Pucakwangi kini Camat setempat selaku panjang tangan pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati buka suara. Ironisnya, Kades lebih memilih bungkam.
Menindak lanjuti unggahan berita sebelumnya, yang berjudul “Dikucilkan, Rumah di Bongkar Tanpa Sepengetahuan Pemilik : Bagus Dilaporkan Polisi, Kok Bisa!!..”, kini awak media menggali/ konfirmasi ke sejumlah pihak terkait lainnya.
Camat Pucakwangi, Udhi Harsilo N yang akrab disapa Udhi melalui via chat WhatsApp menuturkan, jika pihaknya dalam menyikapi hal itu telah melakukan langkah-langkah atau cara berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat terkait permasalahan tersebut.
“Hal itu terjadi karena, sebelumnya ada kesepakatan antara warga desa setempat dengan pihak keluarga Wagiman, dan ternyata setelah dikonfirmasi pihak Puskesmas ia (Wagiman) termasuk Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ),” tuturnya, Jum’at (12/5/2023).
Wagiman sudah berulang kali melakukan perbuatan yang meresahkan warga, yakni memperlihatkan alat kelaminnya (vital) kepada warga setempat. Bahkan, pernah masuk dan bersembunyi kedalam kamar seorang warga dalam keadaan bugil.
“Setelah difasilitasi Pemdes maka ada kesepakatan dengan pihak keluarga, salah satunya dengan cara memindahkan tempat tinggalnya ke tempat yang agak jauh dari pemukiman warga,” terangnya.
Karena memang, masih lanjut Udhi, dikhawatirkan ia bakal selalu mengganggu kenyamanan dan juga ketentraman warga sekitarnya. Selain itu, Wagiman juga masih ber KTP Palembang,” lanjutnya.
Dengan demikian, Wagiman belum bisa segera ditindak lanjuti oleh Dinas sosial (Dinsos). Maka terlebih dahulu pihaknya harus membantu proses pemindahannya dulu.
“Setelah data kependudukannya berhasil pindah ke desa setempat, baru berkoordinasi lagi dengan Dinsos agar dicarikan kamar (rumah singgah/ panti khusus ODGJ) agar mendapatkan penanganan yang lebih baik, sekaligus dapat meringankan beban keluarga,” tutup Camat Pucakwangi, yang terkenal loyal dan santun itu.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa (Kades) Karangwotan, Sumari saat dimintai keterangan melalui via chat WhatsApp terkait setelah kejadian itu, langkah apa yang bakal dilakukan Pemdes setempat, dan apa pemicunya hingga terjadi hal yang seperti itu, serta terkait laporan kepihak kepolisian apakah itu benar atau tidak, jika itu benar sudah sejak kapan dan siapa saja yang sudah melaporkannya, ia lebih memilih bungkam tanpa kata, pesan cukup hanya dibaca saja.
Bersambung
(Rmn)
Komentar