oleh

PPDB Tahun 2024 di SMAN 2 Pati Aman dan Sesuai Dengan Prosedur Yang Berlaku

Pati – Cakranusantara.net | Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDP) tahun 2024 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 02 Kabupaten Pati aman dan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku saat ini, Selasa (2/7/2024).

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Pati, Sudarto didampingi Wahyu Kristiyardi ketua PPDB saat ditemui dikantornya mengklaim bahwa PPDB tahun ini di sekolahnya aman dan sesuai dengan prosedur. Pasalnya, pihaknya bukan selaku admin dalam aplikasi PPDB.

“Untuk siswa yang semestinya diterima adalah sebanyak 432 murid untuk 12 kelas, masing-masing kelas ada 36 murid, dan penerimaannnya diambil dari empat jalur, diantaranya zonasi, afirmasi, perpindahan dan prestasi,” tuturnya.

Dalam hal ini, misalnya dari jalur prestasi belum terpenuhi maka jalur zonasinya masih tinggi presentasinya. Untuk jalur zonasi tidak ada minimal berapa meter.

“Prosentasi penerimaan jalur zonasi minimal 55 persen dari jumlah kuota, soal yang diterima berapa jaraknya tergantung pendaftar, misal pendaftarnya jauh-jauh semua maka itu tidak masalah. Namun yang dekat tetap menjadi prioritas, jadi kita tidak bisa menentukan berapa minimal dan maksimal jarak zonasi,” lanjutnya.

Sementara, untuk jalur afirmasi adalah dari keluarga tidak mampu, kemudian terdata di DTKS. Yang mengeluarkan datanya dari Dinas Sosial (Dinsos), salah satunya adalah KIP (Kartu Indonesia Pintar) sebagai siswa yang prioritas.

“Tapi belum tentu semua yang memiliki KIP adalah prioritas. Karena bisa jadi dulu kurang mampu sekarang sudah berubah menjadi mampu. Aplikasi BPDB ini nge-link ke Dinsos dan Dukcapil,” sambungnya.

Sedangkan, jalur perpindahan digunakan, ketika ada orang tua yang pindah tugas. Misal, mobilitas tinggi seperti anggota TNI-Polri yang pindah ke Pati. Otomatis anaknya mengikuti maka bisa pindah ke Pati dengan memakai surat keterangan mutasi jabatan dari institusi terkait.

“Dengan syarat tersebut baru bisa mendaftarkan ke SMA setempat. Akan tetapi, untuk memakai pendaftaran itu harus mengisi database terlebih dahulu baru bisa dipakai untuk mendaftar bagi anak Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK),” jelasnya.

Jam 10.00 WIB (2/7), kami ada rapat pembahasan pendaftaran ulang, ketika nanti ada anak yang tidak daftar ulang, maka data cadangan itu akan digeser ke anak yang belum terjaring dalam seleksi daftar online.

“Untuk tombol cadangan kita juga belum tahu yang mana, soalnya tadi malam saya lihat datanya hingga sekarang belum bisa dilihat sembari menunjukkan handphone saat tombol cadangan ketika diklik datanya masih kosong,” tutupnya. (Rohman)

Komentar

Tinggalkan Balasan