oleh

Firman Soebagyo Anggota Komisi IV DPR-RI Gelar Bimtek Budidaya Ikan

Cakranusantara.net, Pati | Firman Soebagyo salah satu anggota Komisi IV DPR-RI gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Sarana Prasarana (Sarpras) perikanan budidaya tahun anggaran 2024 di Hall Hotel New Merdeka, jalan Diponegoro, nomor 69, Pati, Sabtu (7/9/2024).

BBPBAP Jepara dalam sambutannya mengaku, jika pihaknya masih berharap banyak dari pak firman untuk bersinergi di dunia perikanan, karena luas wilayahnya yang sangat luas. Sehingga masih perlu banyak menerima aspirasinya.

“Ia juga mengaku merasa senang karena bisa bertemu langsung, sebab pada awalnya hanya sebatas via zoom, namun hari ini bertemu. Sembari mendoakan semoga sehat selalu dan langgeng,” doa’ nya.

Firman Soebagyo, Anggota Komisi IV DPR-RI dalam paparannya, mengaku jika dia dilahirkan dari kalangan petani, jadi ia harus berpikir bagaimana caranya kita bisa mengembangkan dan membantu Petani untuk berhasil. Apa artinya punya kemewahan disana, kalau rakyatnya masih tetap dalam keadaan susah.

“Ikan akan mudah berkembang tergantung perawatannnya, bagaimana kondisi lingkungan termasuk air, kemudian pakan dan sebagainya, karena ikan juga butuh nutrisi dan vitamin,” ungkap Anggota DPR-RI dari partai Golkar.

Sebetulnya, dalam memelihara ikan coba yang satu di treatment, dipelihara dengan menggunakan nutrisi dan vitamin, sesuai dengan aturan yang ada, dan satu ember lainnya di biarkan saja, seperti pertumbuhan yang berbeda.

“Ikuti betul-betul bimbingan ini, karena kegiatan seperti ini jarang terjadi, tidak semua Kabupaten mendapatkannya. Bangsa kita jumlah penduduknya mencapai 280 juta jiwa, diharapkan 70 persen (%) bisa produktiv, yakni mulai usia 15 sampai 64 tahun. Kemudian 65 sampai 75 sudah tidak produktif,” terangnya.

Oleh karena itu, adanya masukan bisa meningkatkan potensi masing-masing, karena dengan adanya teknologi yang canggih seperti diluar, bisa-bisa nelayan semakin lama semakin tidak digunakan. Tentu akan semakin berat, karena akan digantikan oleh Robot.

“Robot bisa berperilaku seperti manusia, tentu tantangan akan semakin berat, dapat bekerja seperti manusia bahkan juga bisa untuk diajak bersetubuh. Dengan kemajuan teknologi, seandainya tahun 2045 jumlah penduduk menjadi 300 juta jiwa, namun anak muda sudah tidak gemar untuk budidaya ikan, maka nanti akan tergantung pada produk-produk impor,” terang Firman Soebagyo.

Pengembangan budidaya ini sangat bagus tapi saya masih belum merasa puas, karena saya dengan teman-teman DPR untuk terus memperjuangkan program-program seperti ini bukanlah hal yang mudah. Kadang-kadang beradu argumen dengan mengambil sebuah kebijakan, kalau tidak dari kelautan dan perikanan nanti tidak lolos di menteri keuangan, hal itu sering terjadi, jadi harus kita tarik lagi untuk dilakukan pembahasan.

“Untuk mendapatkan anggaran termasuk Bintek ini tidak mudah. Oleh karena itu, berharap dengan sangat bagi teman-teman yang ada dalam ruangan ini, ikutilah bimbingan ini dengan cemat, yakin akan ada manfaat dan hikmahnya, ada ilmu yang diserap serta harus rajin bekerja. Mengenai program bioskop ini masih banyak yang gagal,” ujar Anggota Komisi IV DPR-RI.

Adanya kegagalan karena sering menerima, namun tidak memahami apa itu budidaya, ini harus terus menjadi inovasi secara tepat, kita berbicara dengan dinas, ketika membuat program itu sudah betul-betul diteliti, dari sisi persiapan baik sumber daya manusia dan lingkungan.

“Banyak kekurangannya sehingga gagal sampai sekarang, anak-anak diberi modal namun belum juga berhasil. Namun mudah-mudahan nanti mesin kapalnya bisa menghasilkan, jangan sampai nanti tidak berhasil, yang perlu diketahui keberhasilan adalah hasil dari keseriusan,” tegas Firman Soebagyo salah satu Anggota Komisi IV DPR-RI dalam paparannya saat bimtek di Hall Hotel New Merdeka Pati. Rohman

Komentar

Tinggalkan Balasan