Cakranusantara.net, Pati || Anggota Kantor Media Bersama memiliki pesan yang mendalam dari pak Polisi dan Pemateri di acara Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 yang digelar di Gedung Korpri Kabupaten Pati, Kamis (27/2/2025).
Kapolresta Pati, Kombes Pol. Andhika Bayu Adhittama yang diwakili Kompol. Catur Kusuma Adhi memaparkan, jika ia mewakili Kapolresta Pati yang tidak bisa hadir karena kebetulan pada hari ini ada kegiatan bakti sosial secara online dengan bapak Kapolri. Jadi ini Pak Sekda juga bersama Pak Kapolresta dan jajaran yang lainnya.
“Kami mewakili Pak Kapolresta untuk menghadiri kegiatan peringatan Hari Pers Nasional. Pers merupakan teman bagi Polri baik dalam hal informasi ataupun dalam bentuk kontrol sosial, mungkin melalui berita-berita yang dibuat yang selama ini sudah berjalan dengan baik, diharapkan dengan bertambahnya usia semakin ke depan semakin baik karena tanpa bantuan daripada rekan-rekan informasi yang ada di sini mungkin tidak akan sampai di sana-sana,” papar Kompol Catur.
Walaupun media sosial (Medsos) sekarang sangat banyak, dengan bantuan rekan-rekan sekalian informasi sekecil apapun tidak menunggu waktu lama langsung cepat tersampaikan. Namun, harapan kami sebagai salah satu bentuk kontrol sosial mohon informasi yang disampaikan bisa saling bersinergi yang sifatnya membangun, kalaupun toh itu kritik, jadilah kritik yang baik.
“Dengan harapan, ke depan bisa mendapatkan perubahan-perubahan yang lebih bagus, khususnya Polri dan kami berharap rekan-rekan Pers bisa semakin lebih berkarya dalam menyuarakan, menyampaikan informasi ataupun melaksanakan kegiatan yang lain, salah satu contohnya adalah saat ini dengan mengusung tema mendukung mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa. Bahasa mengawal ini berarti bisa menyampaikan segala sesuatunya dengan baik dengan bijak,” sambungnya.
“Sehingga apa yang menjadi program pimpinan negara dapat berjalan dengan proses dan lancar dengan bantuan rekan-rekan. Harapan kami, kita bisa saling bisa kerjasama, ibu-ibu yang hadir saat ini dan mendukung kegiatan ini bisa saling bersinergi, sama-sama menciptakan memelihara keamanan nasional mengamankan negara dari segala sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional,” tutup Kompol Catur.
Pemateri “Wartawan Senior” Always Alaydrus yang akrab disapa Bib Cuk memaparkan peran penting tentang Pers saat melakukan kegiatan keseharian dalam mencari sebuah berita serta mengucapkan selamat atas terpilihnya Bupati Pati yang ke-73, karena sejarah Kabupaten Pati itu diawali pada abad 13, tepatnya tahun 1247.
“Kemudian, sampai hari ini kita mendapat bupati yang ke-73, hanya yang membedakan pada Bupati kerajaan dahulu itu rata-rata umur kepemerintahannya antara 30 sampai 35 tahun. Pak Sudewo-Chandra ini merupakan Bupati ke-4 pada era reformasi, kalau pak Ratri menyampaikan kondisi politik pada Pemilu maupun Pilkada, pergerakan politik Pilkada kita justru sudah mati, sudah berhenti ketika hamin 2 coblosan, semuanya sudah tenang, ini merupakan prestasi yang luar biasa, sementara daerah lain masih rame-rame, Pati itu h+ 2 sudah selesai,” ungkap Bib Cuk.
Terus, kaitannya teman-teman yang banyak belajar, karena untuk meningkatkan kapasitas kalau kita tidak menyiapkan diri, kita akan ditinggal, karena wartawan harus tahu betul kemajuan negara, saya belajar terus, saya sudah Lemhanas di tahun 2003, itu artinya kita itu tidak boleh manja, ilmu harus berkembang dan sebagainya, kaitan kesiapan teman-teman ini bagaimana kita menyiapkan persepsi tentang diri kita, kecakapan profesional dalam menghadapi era-era sekarang ini.
“Wartawan harus punya pegangan. Polri akan mendirikan Rumah Sakit Bhayangkara di Pati, ini harus tahu, jadi jangan kaget, ada juga program makan bergizi, kita harus mendukung dan harus mengakhiri pola-pola saling mengejekkan diantara kita, biasanya orang Pati itu muncul sesuatu, sudah dihantam,” sambungnya.
Jangan sampai kita ketinggalan, bagaimana cara menyiapkan daerah kita menjadi daerah industri, kita tidak lagi mengandalkan dunia pertanian pertanian saja, sekarang harus plus industrialisasi kalau enggak kita akan ketinggalan zaman. Namun yang perlu dibedakan antara kegiatan jurnalistik dengan hobi main sosmed, hati-hati, ketika anda melaksanakan tugas sebagai jurnalistik maka anda dilindungi oleh undang-undang pers tetapi kalau anda main sosmed atau melakukan pelanggaran hukum maka anda akan berhadapan dengan hukum.
“Bermain sosmed keliru yang bisa merugikan pihak lain maka anda akan berhadapan dengan undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) ini harus diperhatikan dan punya kecakapan tentang itu, kemudian yang terakhir saya mendorong teman-teman untuk menghidupkan organisasi wartawan. Karena kalau tidak mempunyai organisasi maka undang-undang pers mengatakan direct aduan ancaman hukuman akan dikenakan kepada si pembuat berita, berarti pembuat berita tinggal resepsinya bagaimana, nanti apakah dilindungi oleh redaksi atau tidak,” paparnya.
Oleh karena itu, saya mendorong anda mempunyai organisasi, karena yang akan bisa membantu anda dalam banyak hal itu adalah organisasi, saya mau salah satu watak dari teman-teman wartawan ini apa?. Apakah merasa bisa sendiri, organisasi itu penting, saya mendorong dan memprovokasi teman-teman untuk lebih profesional.
“Karena salah satu ciri wartawan itu adalah profesi, profesi itu harus profesional, dan itu penting, bagaimana kita setiap hari harus bisa merencanakan pekerjaan apa, kegiatan apa yang akan kita kerjakan, jangan sampai kita keluar rumah hunting berita, namun belum mengerti apa yang akan kita perbuat, pasti tidak akan mendapatkan berita yang baik,” pungkasnya. Rohman
Komentar