oleh

Firman Soebagyo Serahkan Bantuan Mesin Kapal di Kampung Nelayan Banyutowo

Cakranusantara.net, Pati || Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Firman Soebagyo, S.H., M.H salurkan bantuan mesin kapal dan Jaring ikan ke kampung nelayan desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah, serta mendapatkan program pembangunan  Koperasi Nelayan, Sabtu (13/12/2025).

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Pati, Hadi Santoso singgung soal Nelayan Desa Banyutowo mendapatkan bantuan mesin dan juga proyek pembangunan Koperasi Nelayan, dan sejauh ini pekerjaannya sudah mencapai 60%, bangunan ini untuk kita semua, bukan hanya untuk koperasi saja tapi untuk para nelayan juga untuk masyarakat.

“Adanya pembangunan ini pasti nanti akan bermanfaat untuk kita semua. Program ini diberikan yang pertama kalinya di Pati, semoga tahun 2026 nanti dikelompok nelayan lain bisa kembali mendapatkan program seperti ini. Karena ini menjadi percontohan dari kampung-kampung nelayan lain,” ungkapnya.

Disana sudah dibangun balai nelayan, gedang perbekalan, gudang beku atau colstorage mini kemudian ada pabrik es mini, bengkel nelayan, kios kuliner, sanitasi, gapuro, serta lingkungan sudah dibersihkan dan diperkeras, lalu juga ada tambat labuh perahu.

“Namun demikian, yang diharapkan nelayan tidak ada dalam pekerjaan tersebut. Kita yakin Pak Firman sudah berusaha, pasti nanti akan ada bangunan pemecah gelombang sesuai dengan yang diharapkan oleh nelayan masyarakat banyutowo,” tuturnya.

Anggota Komisi IV DPR-RI, Firman Soebagyo, S.H., M.H berharap, semoga bantuan mesin Kapal bisa bermanfaat, dan menyikapi tentang  perizinan Kapal, menyatakan ini merupakan kemarahan yang kesekian kalinya terhadap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyangkut tentang masalah Nelayan. Lantaran, nelayan adalah orang yang sudah berjibaku ditengah laut. Baru mau berangkat saja sudah dibebani hutang perbekalan kapal.

“Modal membuat kapal yang 30 GT saja sekitar Rp 5 miliar, di tengah laut selama sekian bulan logistiknya ngutang. Belum lagi saat di tengah laut ketemu aparat jika izinnya tidak lengkap bisa ditangkap, mereka menjadi mangsa, ini menjadi PR betul buat KKP, padahal nelayan kita ini bukan layaknya seperti nelayan luar negeri,” ungkap Firman.

Oleh karena itu, kaitannya izin, sebagai contoh, kemarin dari Sarang Rembang juga berbondong-bondong ke Jakarta karena kapalnya ditangkap, tetapi mereka nariknya di wilayah Jawa Timur yang paling jauh, ini namanya ngerjain rakyat kenapa nggak ditarik di perbatasan Rembang sehingga urusannya mudah.

“Mereka minta tolong untuk diatasi dan alhamdulillah dengan pendekatan kapal itu dilepas, namun tetap ada denda. Oleh karena itu, saya minta kepada semua nelayan mungkin nanti ada perwakilan untuk berinteraksi, supaya masalah-masalah bisa terselesaikan dengan baik,” tutur Anggota Komisi IV DPR-RI Firman Soebagyo. Rohman

Komentar

Tinggalkan Balasan