Cakranusantara.net, Salatiga || Bunda PAUD Kabupaten Pati, Atik Kusdarwati Sudewo, menghadiri Rapat Koordinasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan di Hotel Wahid Prime Salatiga, Kamis (11/9/2025) malam.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Kelompok Kerja Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2029 oleh Bunda PAUD Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin.
Dalam kesempatan tersebut, Atik menyampaikan bahwa Rakor ini menjadi momentum penting bagi seluruh Bunda PAUD Kabupaten/Kota untuk menyamakan langkah dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini, khususnya melalui program wajib satu tahun pra-sekolah. Ia berharap hasil koordinasi dapat mendukung kemajuan PAUD di 21 kecamatan dan 406 desa/kelurahan di Kabupaten Pati, sehingga anak-anak lebih siap memasuki jenjang sekolah dasar.
“Mudah-mudahan setelah mengikuti 1 tahun pra sekolah, kemudian anak-anak masuk SD, diharapkan anak-anak sudah bisa secara siap untuk mengikuti di sekolah dasar. Mudah-mudahan di Kabupaten Pati bisa berjalan lancar program PAUDnya di 21 kecamatan, baik itu di 406 desa/kelurahan Kabupaten Pati,” tutur Atik.
Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menegaskan ada tiga program prioritas yang menjadi fokus, yakni peningkatan pendampingan dan SDM, penguatan PAUD berbasis masyarakat yang disebut PAUD Emas dengan target partisipasi 60 persen, serta program satu desa dua PAUD.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan PAUD di Jawa Tengah benar-benar inklusif, ramah anak, serta memiliki kurikulum berbasis karakter.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, dalam sambutannya menekankan bahwa meskipun Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan anak usia dini di Jawa Tengah telah melampaui angka nasional, namun masih terdapat tantangan pada rendahnya angka partisipasi riil.
Hal ini, menurutnya, perlu menjadi fokus kerja bersama agar semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak, sekaligus sebagai upaya menekan angka stunting dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Bunda PAUD Pati pun optimis, berbagai kebijakan yang disepakati dapat membawa dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan anak usia dini di daerah.
Rakor ini, diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta masyarakat dalam mengembangkan PAUD yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing. Rohman
Komentar