oleh

Satlantas Polres Pati Laksanakan Rakor Terkait Jalan Pantura yang Macet

PATI-cakranusantara.net| Satlantas Polres Pati laksanakan Rapat Koordinasi penanganan perbaikan jalan Pantura Pati-Rembang wilayah Batangan yang sering kali membuat macet akhir-akhir ini.

Data yang dihimpun media ini, Kasat Lantas Polres Pati AKP Adis Dani Garta. S.I.K., M.H., melalui KBO IPDA Muslimin mengatakan, pihak Satlantas Polres Pati laksanakan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) dengan instansi terkait lainnya membahas perbaikan jalan Pantura (Batangan) yang sering menimbulkan kemacetan serta permasalahan tambang / galian C di wilayah Kecamatan Sukolilo dan sekitarnya di Ruang Joyokusumo Pemda Pati.”katanya. Rabu (23/032022) pukul 08.30 s/d 11.35 Wib.

Rakor diikuti Bupati Pati Haryanto, SH. MM. MSi., Asisten II Pemda Pati Ir. Pujo Winarno, Kadishub Kabupaten (Kab) Pati Teguh Widiyatmoko dan Kabid Lalu lintas Andrik, Kasatpol PP Kab. Pati Sugiyono, KBO Satlantas Polres Pati Ipda Muslimin, DPUTR Kab. Pati Sunaryo, ST bersama Kasi Jalan Hasto Utomo, Satker Pelaksana Jalan Nasional Jateng Yuli Ardibayana, ST. bersama Y. Bachtiar K, PPK 3.2. Pelaksana jalan Nasional Harjanto, ST., Penyedia jasa PT. Adrian Marga Karya Muhtarom, Kodim 0718/Pati Letda Bambang Wilopo, Cabdin ESDM Prov Jateng Wil. Kendeng Muria Irwan CK serta P. Agung M., BPKAD kab. Pati Sukardi bersama Zabidi, Kepala DLH Kab. Pati Tulus.

Pertemuan tersebut membahas Pekerjaan perbaikan jalan Pantura Batangan yang sering menimbulkan kemacetan, sehingga berdampak masuknya kendaraan besar ke jalan Kabupaten berakibat menimbulkan cepatnya kerusakan infrastruktur.,”tambahnya.

Bupati Pati juga menyampaikan Perbaikan jalan Pantura Batangan seringkali menimbulkan kemacetan sehingga berdampak pula pada kerusakan jalan Kabupaten karena dipergunakan sebagai jalur alternatif, Agar dicarikan solusinya secara bersama-sama, supaya bisa meminimalisir terjadinya kemacetan dan PPK/ Satker PJN agar menjelaskan metode pekerjaan,”imbuhnya.

Curah hujan yang tinggi membuat bahu jalan sering ambles, meskipun sudah seringkali diperbaiki dg bekas bongkaran beton serta diperkeras dengan alat berat Vibro. Pembongkaran beton juga terlalu panjang sekitar 360 meter, sehingga perpindahan arus ke bahu jalan terlalu lama dan menimbulkan perlambatan.

“Ada beberapa titik pada badan jalan yang belum dikerjakan terdapat kerusakan beton yang cukup parah, sehingga kendaraan yang melintas tidak bisa berjalan cepat, sekalipun dipercepat oleh petugas. Terdapat bahu jalan yang dikeruk/ digali, sebelah barat sebelum lokasi pekerjaan beton sehingga berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas.”Ujarnya.

Kami mengarahkan agar pihak Pelaksana / kontraktor harus menyiapkan material, alat berat dan operator selama 24 jam secara terus menerus sehingga sewaktu-waktu terjadi bahu jalan rusak bisa ditangani dengan secepat mungkin. Jadi jangan hanya Polisi saja yang bekerja 24 jam di lokasi Perbaikan jalan, sementara yang punya proyek kerjanya hanya siang hari saja.

“Berhentikan sementara pekerjaan briker/ pembongkaran beton supaya tidak terlalu panjang jalan yang digali. Selesaikan segera beton yang sudah dibongkar dengan proses pengecoran. Rubah metode pekerjaan dengan cara pembongkaran beton dibatasi sepanjang 75 M selanjutnya langsung dilanjutkan proses cor, setelah selesai baru melakukan pembongkaran lagi,”Tegasnya.

Lakukan perawatan pada beberapa jalan yang belum dikerjakan yang mengalami kerusakan beton parah dengan cara ditutup dengan bekas galian cold Milling atau hotmix. Hentikan pengerukan bahu jalan yang berada disebelah barat pekerjaan jalan, segera selesaikan, pekerjaan bahu jalan bisa dilanjutkan setelah pekerjaan beton selesai.

Pihaknya meminta bantuan kepada Dishub untuk pembuatan papan informasi pada jalur alternatif, sekaligus larangan bagi bus dan truk besar untuk masuk jalan alternatif karena tidak sesuai dengan peruntukannya dan kelas jalan sehingga berpotensi merusak infrastruktur.”pungkasnya.

(Ar-Mh-Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan