PATI – Cakranusantara.net| Melanjutkan rangkaian Safari Ramadhan pada 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah (Kakanwil Kemenkumham Jateng) kunjungi Lapas Kelas IIB Pati, pada Sabtu (23/04).
Rangkaian kegiatan safari ramadhan diiringi buka bersama, Sholat Maghrib, Isya serta Tarawih bersama. Kakanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin usai salat Tarawih di Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIB Pati dalam tausiahnya menyampaikan, “mengutip surah Al-Ahzab ayat 72” yang memiliki tafsir bahwa manusia menerima tawaran amanah dari Allah SWT untuk menguasai dunia.
“Allah pernah menyampaikan permintaan kepada langit, bumi, dan gunung tapi semua menolak amanah itu. Akhirnya ditawarkan ke manusia dan menerimanya. Sesungguhnya manusia itu zalim dan bodoh,” tuturnya menafsirkan surah tersebut.
Lebih lanjut Kakanwil mengungkapkan bahwa Allah SWT memberi 3 (tiga) perangkat untuk menjalankan amanah tersebut dan berkewajiban untuk mengamalkannya.
“Allah kasih kita perangkat pendengaran, penglihatan, dan akal serta hati. Semua itu diberikan untuk menguasai alam. Maka sebagai kewajiban melaksanakan perintah kalau dilaksanakan akan mendapat Surga tapi kalau tidak akan mendapat ganjaran berupa Neraka,” ujar Yuspahruddin.
“Isi neraka Jahanam banyak dari kalangan Jin dan Manusia. Karena tidak menggunakan akal untuk memahami ayat-ayatnya, diberikan penglihatan tapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan diberikan telinga tapi tidak digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Sesungguhnya kalian sama dengan hewan ternak. Bahkan lebih sesat lagi,” sambungnya mengutip surah Al-A’raf ayat 179.
Melalui ayat-ayat yang ia sampaikan, Kakanwil berpesan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Pati untuk menggunakan perangkat yang telah diberikan oleh sang Maha Pencipta dalam menjalani kehidupan di masa tahanan.
“Anda berada di dalam sini itu adalah bentuk Rahmat Allah. Karena kalau anda di luar belum tentu tahu bacaan Al-Qur’an dan ibadah lainnya. Mumpung sedang diuji dalam bentuk kesulitan ini adalah kesempatan untuk menggunakan sebaik-baiknya perangkat yang diberikan Allah,” pungkas Yuspahruddin.
(Mizwar)
Komentar