PATI – Cakranusantara.net| W (30) warga Desa Gesengan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah babak belur Diduga dikeroyok sejumlah pemuda saat menonton pentas dangdut pada Sabtu (7/5/2022) malam lalu.
Informasi yang dihimpun media ini, Kejadian bermula saat adanya pentas dangdut di dukuh Plige Desa Gesengan. Saat itu, W yang masih berada di rumah diajak nonton temannya.
Namun karena ada perkelahian antara dukuh Gesengan dan Dukuh Plige, W yang hendak pulang tiba-tiba disekap dari belakang oleh salah satu pemuda dan langsung dikeroyok rekannya yakni HR, KRM, KAB.
Seperti dilansir dari Zona1.net Akibat insiden itu, W terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup serius hingga harus dijahit dibagian kepala, dan luka di bagian kening, pelipis yang diduga akibat dipukul dan terkena benda tumpul.
“Permasalahan ini sudah kami laporkan ke Polsek Cluwak pada Minggu (8/5), dan kami minta agar Polisi segera mengusut tuntas pelaku yang melakukan pengeroyokan ini,”Ungkap Kamad, orang tua korban kepada wartawan Rabu (11/5/2022).
Atas kejadian itu, Lanjut Kamad, Selaku orang tua korban Pihaknya meminta keadilan agar pelaku pengeroyokan itu segera ditangkap dan diproses secara hukum.
“Saya minta keadilan agar pelaku segera ditangkap dan diadili, karena laporan sudah sejak Minggu namun pelaku masih berkeliaran bebas,”Kesalnya.
Sementara Kapolsek Cluwak Akp Tri Gunarso, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya membenarkan adanya laporan soal kasus tersebut.
“Memang benar ada laporan dari Desa Gesengan, dan kami sudah melakukan pemanggilan terhadap beberapa orang untuk di minta keterangan.”Ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Gesengan Suyanto mengatakan saat ini sedang melakukan pendekatan antara pelaku dan korban agar ada upaya damai, lantaran keduanya dari satu desa Gesengan.
“Kami sudah melakukan upaya mediasi kalau bisa di selesaikan secara kekeluargaan saja.”Katanya.
Disinggung soal ijin keramaian adanya pentas dangdut tersebut, dirinya mengaku bahwa ada yang datang untuk minta ijin, hanya saja dari pihak Desa tidak berani memberikan izin.
“Acara takbiran saja tidak berani memberikan ijin, apa lagi acara Dangdutan.”Tepisnya.
(Red)
Komentar