Pati – Cakranusantara.net | Puluhan nelayan gelar aksi unjuk rasa di tepi Sungai Silugonggo, Juwana. Dan menyatakan siap perang dilaut apabila perkara pembakaran 2 kapal di wilayah perairan pulau Datu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) tidak diusut tuntas.
Semua nelayan mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut tuntas, siapa dalang dan pelaku dalam pembakaran 2 kapal yang terjadi pada Rabu, 21 Juni 2023 yang lalu.
Mereka yang tergabung dalam himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pati ini menyatakan siap perang dilaut, apabila kasus pembakaran 2 kapal ini tidak bisa diungkap oleh APH.
Mukit, salah satu masa aksi mengaku geram dengan aksi pembakaran kapal yang sudah berulang kali terjadi.
“Kami akan lawan, apabila dari APH tidak bisa mengusut masalah ini, karena kejadian ini sudah berulang kali terjadi, tapi tidak ada tindakan hukum yang tegas,” tegasnya, Sabtu (24/6/2023).
Dirinya yang juga sebagai Ketua Barisan Muda Nelayan (BMN) menegaskan, bahwa akan memberlakukan “hukum rimba” jika masalah pembakaran ini tidak bisa diselesaikan.
“Kami pastikan akan terjadi konflik horizontal apabila APH tidak mengusut tuntas, karena terus terang kami selama ini masih diam dan bersabar, tapi kapal-kapal kami masih terus ditindas,” kesalnya.
Diketahui, Aksi pembakaran kapal nelayan KM AJB I dan KM WAHANA NILAM IV pada Rabu 21 Juni 2023 harus benar-benar diusut tuntas. Lantaran, itu perbuatan yang anarkis dan sudah meresahkan para nelayan.
“Kami mengutuk keras aksi pembakaran itu, dan kami memohon kepada pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera menindak lanjuti, jangan sampai ini menjadi konflik lokal dan bisa merembet luas,” pungkasnya.
(Ws/ Rmn)
Komentar