oleh

Firman Soebagyo Gelar Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perikanan Budidaya di Rembang

Cakranusantara.net, Rembang | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bersama Firman Soebagyo SE.MH Anggota Komisi IV DPR-RI menggelar kegiatan Sosialisasi Perikanan Budidaya di Gajah Mada Hotel, Rembang, Jawa tengah, Jum’at (20/9/2024).

Firdaus Waskita Suhada, S.Pi analis aquakultur Dirjen Perikanan Budidaya menyampaikan terimaksih kepada Firman Soebagyo, anggota Komisi IV DPR RI yang sudah memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini, semoga masyarakat rembang memahami dan selanjutnya bisa menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan ke masyarakat lainya.

“Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat memahami bagaimana cara meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan, perencanaan, pengembangan, pelayanan, serta pengembangan usaha sehingga bisa optimal,” ujarnya.

M. Boman Mardanu, S.Pi Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Rembang berharap, agar kegiatan ini mampu memenuhi tanggung jawab, dan turut andil dalam melaksanakan pembangunan, terlebih di bidang perikanan.

“Meningkatkan pendapatan guna memperbaiki perekonomian, membuka peluang usaha yang memiliki daya tarik tinggi. Sehingga mampu bersaing, dan menjaga kelestarian ikan,” harapnya.

Sementara itu, Firman Soebagyo merasa kita pasti ketinggalan dengan teknologi dalam menangkap ikan yang semakin modern, masih jauh dibawah bila dibandingkan dengan negara lain. Namun ia berharap jangan sampai patah semangat, dan terus berupaya.

“Sebentar lagi kita akan mengalami transisi kepemimpinan, dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo, dengan adanya program makan bergizi. Diharapkan bisa memprioritaskan protein, yakni makan ikan,” tutur Firman.

Karena kalau menyadarkan mutu hewani pasti harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan ikan, sehingga ini menjadi harapan baru pada dunia perikanan. Anggota Komisi IV itu menginginkan, agar pemerintah dalam membuat kebijakan betul-betul memperhatikan kearifan lokal, memprioritaskan protein ikan yang dihasilkan pelaku usaha lokal bukan dari bahan baku yang diekspor dari luar negeri.

“Ini merupakan salah satu peluang tinggi bagi nelayan, kami meminta kepada masyarakat agar terus meningkatkan pengetahuannya melalui bimtek. Sehingga, program pemerintah makan bergizi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar itu sendiri,” sambungnya.

Maka dari itu, ini merupakan bagian penting, pemerintah bersama DPR terus berupaya meski dengan anggaran terbatas, dan masih mengadakan Bimtek di tingkat daerah seperti sekarang ini, agar Sumber Daya Manusia (SDM) terus meningkat. Karena untuk menuju keberhasilan harus betul-betul meningkatkan SDM yang benar-benar unggul.

“Ini adalah bimbingan teknis, bukan seminar yang hanya mendengarkan, tapi harus betul-betul dicermati. Nanti ketika ada narasumber menyampaikan materi, dan apa yang menjadi problem tentunya bisa mendapatkan solusinya. Dengan harapan bagi penerima program betul-betul menerima informasi, bukan sebatas mengikuti, tujuannya semata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ” lanjutnya.

Khususnya, masih sambungnya, bagi teman-teman PPL perikanan harus terus berupaya untuk menggabungkan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat, meskipun masih banyak keterbatasan-keterbatasan. Kabupaten Rembang memiliki potensi menangkap ikan cukup besar, meski tenaga PPL nya masih terbatas, sehingga masyarakat merasa belum mendapatkan pelayanan secara maksimal.

“DPR terus berupaya untuk meningkatkan jumlah PPL di tingkat daerah. Perlu diketahui, budidaya ikan sempat menjadi budidaya tertinggi, yakni pada tahun 2002 mencapai 24,3 ribu ton ikan. Sebenarnya budidaya perikanan adalah potensial, namun saat ini tertinggal,” tandas anggota Komisi IV DPR-RI Firman Soebagyo. Rohman

Komentar

Tinggalkan Balasan