Cakranusantara.net, Pati | Anggota Komisi IV DPR-RI gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sosialisasi dalam penanganan sampah yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK-RI), Rabu (25/9/2024).
Ragil Nur Wahyudi, DLH Kabupaten Pati mengucapkan terimakasih kepada bapak Firman yang selama ini sudah memberikan kontribusi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati. Sehingga melalui Motor Roda Tiga, bisa dipakai untuk mengelola sampah dengan baik.
“Dengan adanya bantuan Roda Tiga, bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Pati,” ucapnya.
Sri Wahyuningati anggota DPRD Pati menuturkan, bahwa sampah itu harus ada perilaku (penanganan), dan jangan hanya di uwel-uwel saja. Namun dibuang di Tempat Penampungan Sementara (TPS) atau di Tempat Penampungan Akhir (TPA).
“Yang sregep bikin bimtek ini ya hanya beliau (Firman). Anggota DPRD Pati itu juga meminta ketika selesai mengikuti bimtek ini agar ilmunya jangan diambil sendiri, tapi harus digetok tularkan (dibagi) dengan temannya,” tuturnya.
Maharani Rustiningsih, Kepala Sub Direktorat Penanganan Sampah spesifik LHK-RI menerangkan tentang sistem penerapan pengelolaan sampah di dalam rumah tangga, hingga di tempat penampungan akhir.
“Karena banyak banyak sampah berasal dari seluruh komponen. Ia mengajak untuk bersama-sama bergotong-royong dengan kesadaran hati dalam mengelola sampah, demi generasi (anak cucu) kita,” terangnya.
Firman Soebagyo memaparkan, bahwa melalui komisi IV DPR-RI dan pemerintah sengaja memperhatikan hal pengelolaan sampah. Melalui bimbingan ini agar masyarakat bisa mengelola dengan baik dan benar.
“Untuk itu, dengan adanya bimtek ini guna menambah ilmu, supaya dalam pengelolaan limbah sampah menjadi lebih baik, karena sebagian besar sumber sampah dihasilkan dari rumah tangga,” paparnya.
Tujuan bimtek ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap warga masyarakat. Karena sampah pada tahun 2023 mencapai 70,5 juta ton dan di tahun 2025 diprediksi bakal mencapai 80 juta ton.
“Dengan adanya Bimtek ini guna memberikan edukasi dalam pengelolaan sampah, sebab memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia. Keberadaanya, mulai di rumah-rumah, toko-toko, ruko, pasar, sekolah, hingga kantor. Sampah itu, sebagian besar diantaranya plastik dan kertas.
“Indonesia sendiri mendapatkan peringkat kedua di Dunia setelah Arab Saudi. Dan Indonesia juga mendapat nomor 2 setelah Cina dalam hal sampah plastik,” sambung Firman.
Setelah acara diiringi dengan slogan “Duta Sampah. mengurangi, memilah, memakai ulang”. Rohman
Komentar