Cakranusantara.net, Pati | Proyek pembangunan P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ), di Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, pengerjaannya diduga asal jadi dan ada indikasi untuk ajang Bancak an oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dari hasil Amatan media, proyek yang bersumber dari bantuan keuangan Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana, Satuan Kerja Opsda 2 Pemali Juwana, yang di kucurkan untuk pembangunan P3-TGAI di Desa Tambahmulyo, di duga pengerjaannya tidak sesuai RAB (Rencana Anggaran Belanja).
Sebelumnya, Samsul Hadi, ketua kelompok saat di sambangi dirumahnya, menyampaikan kalau untuk ketinggian seluruhnya sekitar 70 cm lebih pendek dari pembangunan tahun kemarin.
“Untuk tingginya itu sekitar 50 cm dan duduk’annya sekitar 20 cm, jadi keseluruhan untuk tingginya sekitar 70 cm,” jelasnya.
Setelah di cek di lapangan, ternyata yang di sampaikan ketua kelompok dengan kenyataan dilapangan jauh Berbanding terbalik, karena proyek bangunan ada yang sebagian tidak di duduk, dan ketinggian juga tidak sesuai yang disampaikan oleh ketua kelompok.
Dan saat ketua kelompok di konfirmasi melalui via chat whatshaap untuk mempertanyakan dudukan dan tinggi pembangunan tidak sesuai yang di ucapkan saat dirumahnya, ia hanya menjawab katanya sudah sesuai RAB dan tidak mau menjawab terkait dudukan 20 cm dan tinggi 50 cm.
“Niku rencana RAB ada lantainya, Yo seperti itu Pak , kalau yg jawab pendamping kan lebih pas, Tanya saja sama pendampingnya biar lebih pas Pak,” ungkapnya.
Sementara, Niam, pendamping proyek P3-TGAI Desa Tambahmulyo saat di konfirmasi melalui via chat whatshaap saat di tanya terkait pembangunan apakah sudah sesuai RAB, dan apa yang di sampaikan ketua kelompok untuk dudukannya 20 cm dan tingginya 50 cm, ia hanya menjawab pekerjaan sudah selesai dan lebih lanjut tanya ketua kelompok.
“Allhamdulillah pekerjaan sudah sesuai RAB pak, Untuk info lebih lanjut bisa ke pak ketua p3a,” singkatnya.
Tidak hanya itu, Kades Tambahmulyo saat dikonfirmasi melalui via whatshaap ia juga memilih bungkam dan tidak merespon, jadi ada dugaan antara, ketua kelompok, pendamping dan kepala desa sudah ada kongkalikong, karena ketua kelompok dan pendamping saat di tanya soal RAB mereka saling lempar dan enggan untuk menjawabnya. TS
Komentar