PATI – Pembuatan Waterboom di Desa Langse, kecamatan Margorejo, kabupaten Pati, Jawa Tengah terkesan Mangkrak dan nampak belum bisa dinikmati oleh Warga Masyarakat setempat setempat khususnya meskipun sudah menghabiskan anggaran hingga milyaran rupiah.
Pasalnya hingga saat ini pekerjaan dan/ atau pembuatan Waterboom di Desa Langse belum juga terselesaikan dengan anggaran yang sudah di gelontorkan sebesar, Tahun 2019 sebesar Rp.577.920.000,00.,- Tahun 2020 sebesar Rp.440.963.000,00.,- sehingga sudah menelan total anggaran Rp. 1.018.883.000,00.,- (Satu Miliar delapan belas juta delapan ratus delapan puluh tiga rupiah) dan saat ini masih menunggu tambahan peng-Alokasian anggaran dari Dana Desa (DD) untuk menuntaskan program tersebut, Jum’at (14/01/2022).
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar yang tidak mau disebut namanya (takut ter-intervensi oleh tim yang berkepentingan) menuturkan, benaknya merasa kecewa terhadap pekerjaan bangunan tersebut,karna sudah menghabiskan Anggaran milyaran rupiah dari Dana Desa (DD) namun belum juga terselesaikan.
“Hingga saat ini kok belum selesai juga padahal anggaran yang sudah di alokasikan sudah mencapai milyaran rupiah, terus sebenarnya membutuhkan anggaran berapa milyar lagi baru bisa dinikmati oleh masyarakat,”tanyanya.
Sementara Kades (Kepala Desa) Langse Amrudin saat di konfirmasi awak media pada 2020 lalu menjanjikan jika program pembuatan Waterboom tersebut akan diselesaikan pada bulan 11/2021 (akhir tahun),”janji janji kades yang akrab disapa Rudin saat si konfirmasi tim awak media.
Ironisnya..!! Warga masyarakat sangat menyayangkan karna hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda untuk menyelesaikan Waterboom itu sehingga belum bisa dinikmati oleh warga masyarakat setempat khususnya, karna bukan tidak mungkin warga sekitar Desa Langse juga akan ikut menikmati Waterboom tersebut,”kata warga saat dimintai keterangan awak media.
Kemudian awal (Januari) 2022 awak media meng konfirmasi ulang Kades Langse Rudin di kediamannya pada Jum’at sore (14/01/2022) terkait pembuatan waterboom yang belum terselesaikan itu menyatakan jika pada tahun ini belum bisa menyelesaikan Waterboom itu, karena terpatok di anggaran karna Dana Desa (DD) banyak digunakan untuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) sesuai dengan Peraturan 104 tahun 2021 yang mana harus menyalurkan untuk BLT sebanyak 40% dari jumlah DD yang ada,”jelas Kades.
Mestinya saya harus berani mengambil langkah mendatangkan investor untuk melanjutkan Waterboom itu jika ingin cepat jadi, karena selain 40% untuk BLT, 20% untuk ketahanan pangan, 10% untuk PKPM, terus nanti juga diperbolehkan untuk kesehatan, jadi habis mas DD itu tidak bisa digunakan untuk meneruskan Waterboom atau membangun Desa, kalau mau tak mintakan anggaran dari Aspirasi juga tidak mungkin,”pungkas Kades Langse.
(Ar-tim)
Komentar