Pati – Cakranusantara.net | Peristiwa pembunuhan warga Desa Karangturi, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada 2020 silam di jalan raya Juana-jakenan masih meninggalkan luka yang membekas.
Sukarlan (63) Bapak dua anak itu, yang kesehariannya bekerja menjadi seorang nelayan, masih merasa terbayang-bayang akan anaknya.
Peristiwa pembacokan yang menimpa anaknya itu hingga meregangkan nyawa, disaat Sukarlan melaut ke Papua kemudian mendapat kabar bahwa anaknya meninggal karena dibacok oleh seseorang membuatnya syok.
Suwati (ibu korban) yang sehariannya buruh tani menjelaskan, saat itu ia dirumah bersama anak perempuannya yang tiba-tiba mendapat kabar kalau anak laki-lakinya mendapat musibah dan sedang dirawat dirumah sakit.
“Sesampainya dirumah sakit tak taunya anaknya sudah meninggal dunia. Rasa dukapun masih tersisa hingga saat ini,” jelas Suwatu sembari meneteskan air mata.
Sukawati menambahkan, pihaknya menyesalkan karena hingga saat ini belum ada pihak terdakwa yang datang ketempatnya. Padahal jarak Desa bandar dengan Desa Karangturi tidaklah jauh.
“Keluarga korban berharap keadilan, supaya pembunuh anaknya itu dihukum berat. Sesuai dengan perbuatannya, yang sudah menghilangkan nyawa anak saya,” lanjutnya.
Dalam waktu dekat kami akan mendatangi Makamah Agung (MA), untuk mengadu tentang pembunuhan anak saya yang saat ini sudah ditangani oleh Pengadilan Negeri Kelas 1A Pati,
“Meskipun sidang sudah berjalan sebanyak 20 kali namun belum juga ada keputusan,” tutupnya.
Sementara itu, keluarga terdakwa saat dimintai keterangan menyampaikan, jika pada peristiwa pembunuhan pada tahun 2020 yang lalu, anaknya terjebak didalam perkara.
“Pihaknya masih berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan anaknya yang sedang ditahan dan menjalani proses dakwaan oleh kejaksaan,” terangnya.
(El/Red)
Komentar