Pati – Cakranusantara.net | Ujicoba pelaksanaan lima hari kerja di Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah menuai berbagai tanggapan dari kalangan Masyarakat.
Henggar Budi Anggoro Penjabat (PJ) Bupati Pati angkat bicara, kebijakan tersebut tentunya akan dievaluasi pada akhir bulan ini. Pelaksanaan lima hari kerja itu dinilai efektif, terutama untuk mengurangi kemacetan.
“Jadi untuk ujicoba lima hari kerja ini akan kita coba hingga akhir Oktober, baru nanti akan kita evaluasi. Tentunya evaluasi menyeluruh. Karena diawal ujicoba ini saya laksanakan adalah jam masuk kerjanya adalah jam 07:30 WIB. Kenapa kita lakukan jam 07:30, karena jangan sampai nanti bareng dengan anak-anak masuk sekolah,” katanya.
Menurut Henggar, dengan bersamaan jam masuk sekolah dan jam masuk karyawan, hal itu dinilai dapat menambah gangguan lalulintas dijalan raya.
“Nah harapannya apa, paling tidak kita saling mendukung kaitannya dengan upaya pengaturan lalulintas,” tegasnya.
Henggar menegaskan, bahwa pelaksanaan lima hari kerja ini masih dalam tahap ujicoba yang harus tetap dilakukan evaluasi pada akhir Oktober ini. Apalagi ini baru berjalan selama satu pekan.
“Setelah itu kalau kita memang butuh ujicoba lagi, kita coba lagi dengan formula yang berbeda jamnya. Kalau di tingkat Pemerintah Kabupaten memang sudah kita laksanakan secara total. Memang kalau hari Sabtu kita juga tidak bisa komunikasi kemana-mana, koordinasi ke tingkat provinsi dan pusat sudah tidak bisa,” paparnya.
Ia menambahkan bagi karyawan pelayanan seperti kesehatan dan kebencanaan tentunya masih menjalankan enam hari kerja.
“Kalau teman-teman siaga bencana ini malah tidak kenal waktu, tidak kenal jam kerja. Walaupun Sabtu, Minggu, malam sudah tidak kenal jam kerjanyanya lagi. Apalagi kondisi saat ini, temen-teman sudah ada tim siaga bencana. Jadi mereka langsung bekerja,” tambahnya.
Selain itu, untuk mengoptimalkan, mengefisienkan, sehingga pelayanan masyarakat yang telah kita terapkan lima hari kerja tidak akan terganggu. Itu juga sudah diterapkan di sejumlah kabupaten/ kota yang lain.
“Untuk anak sekolah ditingkat SD dan SMP juga masih menjalankan metode belajar enam hari sekolah, meskipun ada beberapa sekolahan yang juga menjalankan ujicoba 5 hari sekolah,” pungkasnya.
(*/Red)
Komentar