Sukoharjo – Cakranusantara.net | Dandim 0726/Sukoharjo mengikuti rangkaian kegiatan Promosi dan KIE Program percepatan Penurunan Stunting BKKBN Provinsi Jawa Tengah Bersama Mitra Kerja TNI.
Selama kegiatan Promosi dan KIE Program percepatan Penurunan Stunting di Makodim Sukoharjo berjalan dengan lancar. Diakhir kegiatan dilaksanakan kegiatan ramah tamah serta pengundian doorprize bagi para peserta kegiatan. Jumat (18/11/22).
Kegiatan itu, diikuti oleh 300 peserta diantaranya para Pasiterdim jajaran Korem 074/WRT dan para perwakilan Babinsa dari masing-masing Kodim jajaran Korem 074/WRT serta perwakilan dari anggota Persit KCK Cabang XLVII Dim Sukoharjo.
Hadir dalam kegiatan Letkol Inf Latif Japar Pabanya Bakti TNI Kodam IV Diponegoro, Kasdim Sukoharjo, Nasri Katim Pokja Advokasi Penggerakan dan Informasi perwakilan BKKBN Jateng dan Ir. Proboningsih Dwi Danarti Kepala Dinas PPKBP3A Sukoharjo.
Dalam sambutannya Dandim Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi menyampaikan, bahwa tujuan kegiatan Sosialisasi ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan peserta, tentang Stunting, dan penyebab gejalanya, meningkatkan pengetahuan tentang resiko tinggi dan pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan.
Harapannya, menuju Indonesia emas stunting tidak ada, dan Indonesia siap menghadapi kemajuan dan semua bayi tumbuh sehat dan bisa menumbuhkan generasi yang baik dari kita.
“Kepada para Babinsa selesai dari sini bisa mengaplikasikan kepada masyarakat di desa binaannya bagaimana cara yang baik dan benar dalam menangani stunting bersinergi dengan dinas terkait,” ungkap Dandim.
Sementara, Nasri mengungkapkan Penyebab stunting bisa dikarenakan gizi buruk, sakit terus menerus dan tidak kalah penting sanitasi dan kebersihan lingkungan.
“Bayi harus diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan sebaiknya ibu-ibu ber KB setelah melahirkan agar tidak terjadi sundulan, dan itu sangat berpengaruh dalam stunting, serta pemberian imunisasi secara teratur,” tukas Nasri.
Sedangkan, Ir. Proboningsih Dwi Danarti berharap, tidak hanya program KB saja dan saat ini juga ada program bangga kencana, diharapkan, para Babinsa harus bisa berkolaborasi dengan penyuluh KB di desa-desa serta mendampingi pelaksanaan pembinaan KB di desa binaannya.
Letkol Inf Latif Japar mengingatkan, Tugas TNI adalah sebagai pendamping dalam pelaksanaan kegiatan KB dalam menangani stunting dan diharapankan bisa memberikan informasi kepada masyarakat terutama di desa yang tidak terjangkau.
Kapten Inf Ismail Pasiter Kodim Sukoharjo mewakili Pasiter se Soloraya mengingatkan, agar semua Babinsa faham, serta berkoordinasi secara baik dengan bidan, serta warga masyarakat terkait dengan stunting, agar generasi kita kedepan bisa lebih baik.
“Babinsa supaya segera melaporkan kepada Danramil jika mendapatkan ada stunting, dan apa yang harus dilakukannya, Stunting jangan sampai bertambah dan peran Babinsa bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Pasiter.
(*/Red)
Komentar