oleh

Kapolri Disematkan Menjadi Warga Kehormatan Marinir

JakartaCakranusantara.net | Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyematkan Ketua MPR, Ketua DPR, Kapolri, dan seluruh Kepala Staf TNI, sebagai warga kehormatan Korps Marinir.

Dalam rangka penyematan  Korps Marinir itu, dilaksanakan melalui serbuan amfibi, sebagai tugas pokok Marinir didalam pertempuran, mulai pendaratan, dilanjutkan gerakan serbuan didarat.

“Saya tekankan ini atas jasa-jasa sumbangsih kemajuan TNI khususnya TNI AL dan didalamnya ada Korps Marinir,” kata Yudo di Pulau Damar Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Setelah menerima penyematan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, bahwa menjadi warga kehormatan Korps Marinir, itu kebanggaan baik diri sendiri maupun institusi Polri. Mengingat, seorang prajurit Marinir memiliki tugas yang sangat berat dalam menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

Disisi lain, Sigit kembali menekankan, sebagai Kapolri maupun personel Kepolisian, namun di dalam tubuhnya mengalir darah TNI. Mengingat, Sigit lahir dari keluarga yang berlatarbelakang TNI.

“Saya selalu katakan, saya menjadi polisi dan saat ini saya menjadi Kapolri. Namun di darah saya mengalir darah TNI dan itu akan memperkuat soliditas dan sinergitas TNI-Polri ke depan akan semakin kokoh dan semakin baik,” ujar Sigit di kesempatan yang sama.

Menurut Sigit, dengan adanya pengangkatan warga kehormatan Korps Marinir ini semakin melengkapi baret yang disematkan kepadanya. Diantaranya, Kostrad, brevet Hiu Kencana, dan Baret Merah serta Brevet Komando Kopassus.

Sigit menekankan, dengan adanya penyematan tersebut, hal itu bukan semata-mata hanya seremonial. Melainkan, wujud dan bukti semakin kokohnya sinergitas dalam menjaga keamanan, ketertiban serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

“Ini tentunya semakin menunjukan sinergitas dan soliditas TNI-Polri semakin hari semakin kokoh dan mantap,” ucap Sigit.

Sinergitas, dan soliditas ini merupakan hal yang sangat penting, dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Menurutnya, hal itu akan berpengaruh terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Ini menjadi penting, stabilitas kamtibmas, dan kedaulatan negara akan semakin mantap manakala soliditas dan sinergitas TNI-Polri semakin kokoh. Stabilitas kamtibmas dan politik diperlukan untuk menjaga Indonesia semakin kuat dan baik,” tutup Sigit.

(Rmn/ed)

Komentar

Tinggalkan Balasan