Cakranusantara.net, Pati | Firman Soebagyo gelar perluasan safari gemar ikan dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan untuk pencegahan gizi buruk dan penurunan stunting di Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Kamis (26/9/2024) Sore.
Agus Santoso, Kades Wuwur mengucapkan terimakasih kepada Bapak Firman atas adanya kegiatan ini. Diharapkan, bisa menurunkan angka stunting di desanya. Yang pada tahun 2023 yang lalu masih terdapat 35 angka stunting.
“Namun, kemudian di tekan oleh bapak Pj Bupati Pati. Sehingga mampu turun, dan sekarang tinggal lima. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa menekan lagi akan adanya angka stunting menjadi nol,” tuturnya.
Endah Sri Wahyuningati mengatakan, bahwa kegiatan ini dilakukan guna memastikan programnya betul-betul sampai kepada masyarakat. Agar jangan sampai ibu-ibu berpendapat yang penting anaknya makan, tapi tanpa asupan gizi.
“Giat ini tentunya untuk menurunkan nilai Stunting di tingkat Desa. Sebab paling besar tanggung jawab dalam penurunan itu berada di tangan orang tua,” tutur Endah Sri Wahyuningati sosok anggota DPRD Pati yang akrab disapa Bu Ning.
Sementara perwakilan dari Kementerian DKP menambahkan, bahwa Stunting itu adalah proses pertumbuhan yang penuh dengan asupan gizi yang baik diperoleh dari ibunya. Dan Alhamdulillah yang hadir disini kebanyakan ibu-ibu, yang setiap hari menyajikan hidangan menu dalam rumah tangga.
“Ikan yang memiliki kandungan omega tinggi adalah yang harganya tinggi. Sebenarnya ada beberapa produk ikan unggulan yang tidak dimiliki oleh ikan hewani,” ujarnya.
Anggota Komisi IV DPR-RI, Firman Soebagyo menanyakan tentang pengertian Stanting kepada para peserta yang hadir, dijawab stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
“Dengan gizi yang mencukupi, kedepen bisa tumbuh besar menjadi anak-anak yang cerdas. Sehingga nanti bisa memiliki jiwa seorang pemimpin, dan bisa juga menjadi seorang anggota DPR,” ungkap Firman Soebagyo salah satu anggota Komisi IV DPR-RI yang akrab disapa Pak Firman.
Selain hanya gemar makan ikan, nanti juga bisa turut serta dalam mengembangkan program Bioflog. Budidaya ikan, seperti di daerah Pati Utara sudah ada yang berhasil.
“Dengan adanya budidaya ikan, nanti bisa dimanfaatkan untuk program makan bergizi yang dimulai sejak 2025 mendatang. Dengan harapan disalurkan melalui ibu-ibu PKK Desa setempat. Sebab ikan hewani tentu harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan ikan,” tutup Firman. Rohman
Komentar