Jakarta – Cakranusantara.net | Dalam kasus Joki di UTBK SBMPTN yang kemungkinan hal itu terjadi bukan hanya di Jatim dan di UNJ saja yang saat ini ketahuan, akan tetapi saya kira hampir di seluruh Indonesia.
“Dimana dalam tahun 2022 berjumlah 75 PTN, 11 PTKIN, 39 Politeknik Negeri lebih kecil 2.990 PTS yang terdaftar di Kemedikbud Ristek Dikti RI. Dimana 10 besar PTN adalah Universitas Indonesia Jakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Pembangunan Indonesia Bandung, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Brawijaya Malang, dan biasanya Fakultas favorit Kedokteran, Teknik, Ekonomi, Bisnis, Hukum, dan Ilmu Komputer, yang biasanya mahasiswa baru diterima melalui jalur Undangan, SNMPTN, UTBK SBMPTN, dan Jalur Ujian PTN Mandiri,” hal itu di ungkapkan Kurnia Zakaria selaku pengamat terkait kasus Joki yang saat ini baru di tangani Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Selasa (19/7/2022).
Kadiv Propam Dilema, Sebagian Isi Rekaman CCTV di Hapus
Kapolda Jambi Kirim Tim Trauma Healing Untuk Keluarga Brigadir J
Kasus Baku Tembak Antar Anggota Polri Terus Jadi Perbincangan Publik
Fee 20 Persen, Bendahara P3A Desa Wonorejo Diduga di Pecat
Biasanya faktor kepintaran belum tentu seorang anak kelas 12 dijamin masuk PTN, akan tetapi kelihaian dalam memilih jurusan yang diminati dan faktor dari keberuntungan, rata-rata yang diterima di PTN setiap tahun hanya berkisar 3-5% dari seluruh peserta yang mendaftar.
“Inilah yang menjadi peluang bisnis dan dimanfaatkan oleh para Joki dan Bimbel untuk meraup keuntungan bisnis di penerimaan Maba PTN. Karena faktor kualitas, gengsi dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan melanjutkan pendidikan, maka orang tua rela mengorbankan uang dan waktu demi anaknya bisa masuk ke PTN selain menggunakan jalur koneksi/ jaringan relasi kekuasaan,” cetus Kurnia.
Andaikan peluang anak masuk PTN tentu akan berbeda bila seorang anak di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Jakarta dengan anak SMA swasta di pedalaman/ sebuah Kabupaten terpencil di Pulau Papua, dimana di daerah sana selalu terganggu dengan teroris OPM.
“Peluang Murid kelas 12, setelah sekolah yang mengikuti Bimbel secara Insentif dengan hanya bermodal mendapatkan dari sekolah belaka. Maka para joki ini menggunakan broker memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi maka bisa menjamin siswa yang ikut mendaftar akan dijamin masuk PTN tanpa perlu belajar, yang penting tidak ketahuan oleh panitia pengawas saat ujian,” ujarnya.
Dengan Teknologi menggunakan Kamera tersembunyi dan mikrofon yang model chip ditanam dalam telinga dan sebisa mungkin tidak terlacak oleh alat metal detector apapun.
“Cukup hanya membayar Rp. 100 Juta rupiah konsumen dijamin masuk PTN dan bila jurusannya semakin favorit, misalnya, masuk Fakultas kedokteran UI mungkin bisa mencapai Rp. 500 Juta rupiah atau bahkan lebih dengan jaminan bila gagal dipotong biaya administrasi dan operasional,” imbuhnya.
Saya berharap, Polisi tidak cukup menjerat para pelaku hanya dengan dugaan pelanggaran pasal 32 (2) dan pasal 48 (2) UU No. 19 Tahun 2016 Perubahan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik, namun juga di jerat dengan UU Sistem Pendidikan Nasional, Pasal Rahasia Negara, selain Pasal penyerta pasal 55 KUHP.
“Sebaiknya mutu dan sistem PTS yang ditingkatkan, dan sebaiknya dibuka lagi peluang PTS buka kelas Jauh bukan hanya PTN saja yang boleh, toh sudah ada Kurikulum Kampus Merdeka. Larang dulu PTS Internasional untuk masuk dan buka perwakilan kampus di Indonesia kecuali program Double Degree ( 2 gelar sarjana sekaligus) kuliah 5-6 semester di dalam negeri 2-3 semester di luar negeri, dan dipermudah dosen PTS dalam meraih gelar Doktoral dan permudah ijin PTS mempunyai Guru Besar PTS sendiri,” harapnya.
Pendidikan yang bagus adalah pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan berlandaskan kultur budaya moral bangsa itu sendiri dan tidak bersifat kebarat-baratan (western minded). Budaya Feodal Pendidikan harus bisa dihilangkan,” tandas Kurnia Zakaria.
(RN-Cn)
https://youtu.be/2VoVcAi2OYg
Komentar