Pati – Cakranusantara.net | Lagi-lagi hendak terjadi tawuran antar siswa di sekitar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Harapan Pati, Jawa Tengah. Namun berhasil di antisipasi pihak Kepolisian Sektor (Polsek) setempat.
Hal itu, bisa membahayakan warga sekitar. Pasalnya, sebagian siswa membawa Senjata Tajam (Sajam), kali ini, mereka masuk ke pedesaan atau pemukiman warga Dukuh Ngaliyan, Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu.
Berdasarkan kesaksian warga Desa Wonorejo, yang melihat disekitar lapangan mengatakan, jika hal seperti itu dibiarkan berlarut-larut, pastinya akan membuat resah warga sekitar sini. Karena mereka tidak hanya pakai tangan kosong.
“Sebagian mereka membawa Sajam, diduga jenis Parang atau Samurai. Dengan itu, pastinya membuat warga sekitar menjadi was-was, ditakutkan jika sampai terjadi salah sasaran,” ungkapnya. Selasa (25/10/2022).
Diharapkan, pihak sekolah bisa lebih keras dalam mendidik para anak didiknya, agar tidak terkesan arogan seperti itu, apalagi mereka itu merupakan anak penerus bangsa.
“Selain pihak sekolah, pihak terkait lainnya diharapkan agar bisa memberikan pengawasan lebih, supaya hal serupa tidak terulang kembali, karena kejadian ini bukan baru sekali ini,” lanjutnya.
Sementara, Kapolsek Tlogowungu Iptu Rumain melalui Kanit Reskrim Aipda Eko Prasetyo saat dikonfirmasi via telepon seluler mengatakan, jika di wilayah hukumnya memang hendak terjadi tawuran antar pelajar. Namun, kami sudah berhasil mengantisipasi lebih awal dan langsung kami amankan.
“Mereka yang hendak “ngedrop” ke SMK Tunas Harapan sudah kami amankan, dengan dibantu warga Desa Wonorejo, kemudian kita lakukan pembinaan agar hal yang serupa tidak terulang kembali, apalagi di wilayah hukumnya,” tegasnya.
Ada enam siswa yang sudah kami amankan, dan saat ini sudah kami datangkan Dua guru dari SMK Dua (2) Pati (SMK Rondole) serta orang tuanya, dan menyatakan jika memang benar itu muridnya, sebenarnya tadi jumlah mereka cukup banyak. Namun sudah pada kabur.
“Anak-anak itu dari Desa Sugiharjo dan Desa Sarirejo Kecamatan Pati, Desa Tawangrejo, Desa Klecoregonang Kecamatan Winong, Desa Nanggungan dan Desa Tanjunganom Kecamatan Gabus,” jelasnya.
Kemudian, mereka kami periksa untuk kami berikan pembinaan lebih, agar tidak mengulanginya lagi. Selain itu, mereka kami minta untuk absen ke Polsek tiap Senin dan Kamis.
“Hal itu dilakukan, hingga mereka benar-benar merasa jera, menyesali perbuatannya, sehingga nantinya tidak mengulangi hal yang serupa,” tambahnya.
Untuk benda yang dibawanya itu bukanlah Sajam, melainkan Bisbol, itu jika di acung-acungkan memang terlihat seperti samurai.
“Mereka tidak membawa Celurit, Parang ataupun Samurai. Namun yang dia bawa adalah Bisbol dan mereka sudah mengakuinya,” tandasnya.
(MH-RED)
Komentar
1 komentar