oleh

SMPN 1 Gabus, Silahkan Bungkam Mulutmu Tapi Suara Kebenaran Tak Akan Diam

Bungkam
Gambar animasi hanya pelengkap bahan berita

Pati – Cakranusantara.net | Silahkan bungkam mulutmu, tapi suara kebenaran tidak akan tinggal diam, disinyalir Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Gabus saat dikonfirmasi memilih tak mengeluarkan sepatah katapun, Selasa (4/6/2024).

Data yang dihimpun media ini, bahwa sangat membutuhkan keterangan dan klarifikasi terkait pemberitaan yang sempat terbit sebelumnya. Namun pihak Sekolah belum merespon sama sekali.

Baca Juga ; Ngeri!!… Ancam Tak Bisa Ikut Tes, SMP Negeri 1 Gabus Menjadi Tempat Mengeruk Pundi-pundi Uang

Baca Juga ; Miris, Tempat Pendidikan SMP Negeri 1 Gabus Disinyalir Jadi Sarang Pungli

Hal itu dibuktikan, ketika awak media konfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp. Ironisnya, belum berkenan untuk membalasnya.

Peristiwa itu, selain dari orang tua (wali murid) yang mengungkapkan keterangan secara langsung kepada tim awak media, ada juga yang melalui media sosial (Medsos/ Facebook).

Baca Juga : Ngeri!!… Ancam Tak Bisa Ikut Tes, SMP Negeri 1 Gabus Menjadi Tempat Mengeruk Pundi-pundi Uang

Ungkapan-ungkapan orang tua wali murid yang anaknya bersekolah di SMPN 1 Gabus, rata-rata mengeluhkannya. Iuran itu jumlahnya variatif tergantung anaknya kelas berapa?.

Sangat disayangkan, seorang pejabat tidak merespon pertanyaan atau konfirmasi dari awak media. Sedangkan, tanggapan itu sangat dibutuhkan oleh wali murid hingga masyarakat umum.

Sebab kami disini hadir sebagai penyambung lidah rakyat, apa yang menjadi keluhan mereka, kami memiliki hak untuk menyampaikannya unek-uneknya kemuka publik.

Seperti beredar di Fb, yang di ungkapkan oleh salah satu akun Laer Jully menuliskan “infak go mbayar mesjid wes tak lunasi lur… sing uang kenang”an 150 ewu…. durung…

Pemilik akun Setya Dwi Bima berkomentar, Laer Jully dhimas 700rb kotor bung kelas 1…bar Bodho tak lunasi.” kata akun yang saling komentar

Untuk itu, awak media berharap agar pihak SMPN 1 Gabus memberikan tanggapan atau respon terkait adanya iuran yang terjadi dilingkungan  sekolahnya, atau memang ada sosok oknum yang menjadi bekingnya. Sehingga berani menarik iuran yang  terkesan memberatkan wali murid dengan dalih Infaq.

Hingga berita ini diterbitkan, tim awak media belum mendapatkan jawaban atau tanggapan dari pihak Sekolah. (Ar)