PATI – Cakranusantara.net| Bupati Pati Haryanto meresmikan 12 Desa wisata di yang mana acara peresmian tersebut berpusat di Bukit Pengusen Desa Gulangpongge, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
12 Desa Wisata terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu kategori berkembang dan kategori rintisan. Untuk Desa wisata kategori berkembang ialah Desa Gulanggpongge Kecamatan Gunungwungkal, Desa Bakaran Wetan Kecamatan Juwana dan Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil.
Sedangkan 9 Desa yang masuk kategori Desa wisata rintisan meliputi; Desa Pohgading, Desa Klakahkasihan Kecamatan Gembong, Desa Sidomulyo Gunungwungkal, Desa Sambiroto Kecamatan Tayu, Desa Mojoagung Kecamatan Trangkil, Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa, Desa Pekuwon Kecamatan Juwana, Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo dan Desa Larangan Kecamatan Tambakromo.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati Rekso Soehartono menyampaikan, peresmian tersebut dalam rangka memberikan peluang kepada Desa agar dapat bersaing dalam peningkatan Desa sebagai Desa wisata teladan dan kompetensi untuk membangun dunia kepariwisataan khususnya di Kabupaten Pati.
“Untuk menghasilkan Desa wisata yang berdaya guna, berkualitas, kreatif dan inovatif. Serta sebagai mitra pemerintah daerah (Pemda), untuk mempromosikan Desa wisata dan Pariwisata di Kabupaten Pati,” ujarnya.
Sementara, Bupati Pati Haryanto menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat Desa Gulangpongge yang sejak pagi sampai siang turut memeriahkan acara peresmian Bukit Pengusen.
Namun pihaknya menyebut, peresmian 12 Desa wisata tersebut bukan yang pertama kalinya, sebab sebelumnya telah diresmikan 4 Desa wisata di Kabupaten Pati sebagai Desa wisata yaitu; Desa Talun Kecamatan Kayen, Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal, Desa Bageng Kecamatan Gembong dan Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu.
“Dengan bertambahnya Desa wisata pada saat ini, membuat kunjungan wisata ke Kabupaten Pati juga meningkat.” Ujarnya.
Dengan harapan pendapatan asli daerah (PAD) baik ke Desa maupun ke daerah, terlebih untuk pelaku UMKM dapat berkembang”, harapnya.
Diakui Bupati Pati bahwa yang namanya merintis Desa wisata itu tidaklah mudah. Sebab, harus butuh waktu serta infrastruktur yang memadai. Meskipun alam di sekitar sangat mendukung, namun sarana prasarana (Sarpras) khususnya akses jalan menuju ke lokasi Desa wisata sangat penting.
“Untuk akses jalan memang sangat susah apabila semua ditanggung oleh pemerintah Desa.” Jelasnya.
Oleh karena itu, perlu peran serta pemerintah daerah syukur – syukur ada investor yang masuk.
“Jangan hanya ingin wisatawan datang sekali, namun bagaimana caranya menarik para wisatawan datang terus menerus dan ketagihan”, jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pati bersama rombongan Forkopimda juga menyempatkan mengunjungi 12 stand Desa wisata yang tersedia. Pihaknya mencoba kudapan maupun makanan khas dari 12 Desa yang ada. Acara pun ditutup dengan pemberian sertifikat Desa wisata kepada 12 Kepala Desa (Kades).
(po1/PO/MK)
Komentar