SEMARANG – Cakranusantara.net | Bupati Mukomuko Sapuan, tidak melewatkan momen pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Satu jam penuh, mulai kelapa sawit hingga industri kreatif jadi topik yang dibahas keduanya. Bukan tanpa alasan Sapuan jauh-jauh menemui Ganjar.
Menurutnya hampir separuh penduduk di Kabupaten Mukomuko merupakan transmigran asal Jawa Tengah.
Kebanyakan dari mereka, sukses menggarap bidang pertanian. 40 persen dari warga kami itu dari Jawa Tengah pak, transmigran dan menggarap sawah. Jadi (Mukomuko) pertanian sangat baik, panennya rata-rata delapan ton per hektar,” ujar Sapuan.
Didampingi isterinya Nurliyana Sapuan, Bupati Mukomuko juga mengatakan bahwa daerahnya merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu. Namun keterbatasan Infrastruktur jadi kendala.
Selain kelapa sawit, Sapuan juga sempat memamerkan produk UMKM batik yang sedang dikembangkan. Sapuan mengatakan, pengembangan UMKM batik ini melibatkan transmigran asal Jawa Tengah sebagai pembimbing.
“UMKM kami hari ini itu batik, banyak belajar di Jawa Tengah dan kami mengambil pembimbing juga dari Jawa Tengah. Harapan kami industri kreatif ini berkembang dengan kerjasama sepeti ini,” ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu mengapresiasi semangat Bupati Mukomuko yang bergerilya untuk menyokong kemajuan ekonomi dan industri kreatif di wilayahnya.
“Kita coba bangun relasi, tadi beliau sampaikan buat batik, yang di sana tidak ada ahli dan mengambil dari pekalongan untuk melatih,” katanya.
Ganjar mengatakan siap mendukung kerjasama antar dua Daerah. Ganjar juga akan menyempatkan waktu untuk hadir menengok langung transmigran di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
“Kemudian hubungan antar daerahnya bisa lebih bagus atau barangkali ekonomi kreatif semacam ini bisa kita kembangkan,” katanya.
Ganjar juga melihat potensi pengelolaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dengan pembahasan yang lebih intens, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerjasama antara Jawa Tengah dan Kabupaten Mukomuko.
(Danis DP/CN)
Komentar